Gelombang kedua revolusi Imam Husain as di Karbala berfungsi sebagai penjaga nilai-nilai yang telah diukir oleh perjuangan Abu Abdillah as. Imam Sajjad as memiliki peran utama dalam revolusi kedua itu.
Seorang tokoh agama dan cendikiawan asal tunisia, Jamal bin Muhammad Thahir, dalam pidato yang ia sampaikan di acara penutupan konfrensi internasional Imam Sajjad as di Tehran mengatakan, “Imam Sajjad as adalah tauladan yang sempurna untuk sepanjang zaman, terutama bagi para revolusioner.”
Ia menambahkan, “Sebenarnya Imam Sajjad as tidak sepenuhnya seperti apa yang sering kita dengar di majlis-majlis, melainkan beliau adalah tokoh revolusioner yang sangat berpengaruh. Beliau selalu menjaga nilai-nilai yang terukir oleh darah Imam Husain as dalam perjuangannya di Karbala.”
Menurutnya kita perlu menengok sejarah lebih dalam. Ia menjelaskan, “Coba kita lihat apa yang dikatakan oleh Sayidah Zainab as dan Imam Sajjad as di Kufah. Kata-kata pedas mereka berhasil menembus hati-hati yang membatu dan menyingkap kebusukan rezim penguasa saat itu.”
Ia menambahkan, “Di masa-masa hayat Imam Sajjad as, Bani Umayah selalu berusaha merasuki pikiran masyarakat dengan pemikiran-pemikiran kotor mereka, dan Imam Sajjad as selalu tampil untuk mencegah usaha Bani Umayah merusak agama Islam dengan cara menyingkap kedok mereka sehingga tampak siapakah mereka yang sebenarnya.”
Jamal bin Muhammad Thahir di bagian lain pidatonya menjelaskan, “Salah satu langkah positif sang Imam saat itu adalah menggelar kelas-kelas reliji untuk para budak lalu membebaskan mereka. Ini merupakan langkah cemerlang beliau di saat itu.”
Selain itu, menurut beliau, Shahifah Sajjadiyah adalah salah satu karya emas yang dihasilkan beliau untuk umat Islam. Karya yang menyimpan pelajaran-pelajaran berharga bagi yang ingin mengambilnya.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email