Dr. Sayyid Salman Shafawi adalah seorang ulama Islam yang memiliki banyak karya di berbagai keisalaman dan kesenian dalam Bahasa Inggris dan Persia.
Sekarang, Shafawi menjabat sebagai kepala Akademi Telaah Iran di London, kepala Pusat Internasional Telaah Perdamaian, dan anggota Konggres Filosof Skolastik Italia.
Shafawi memiliki gelar doktor di bidang filsafat agama dan profesor di bidang filsafat kesenian dari Universitas London. Dari tahun 1997 lalu, ia sudah berdomisili di London hingga sekarang. Karya-karya tulisnya telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab, Rusia, Albania, dan Indonesia.
Selama delapan belas tahun di Inggris, Shafawi sudah banyak kenal betul peran masjid dan warga muslim London dalam menyebarkan Islam. Berikut penuturannya sehubungan dengan Islam dan warga muslim Inggris kepada wartawan Shabestan:
Warga muslim Inggris memiliki kebebasan. Mereka bebas melakukan ritual agama di masjid atau perguruan tinggi. Mayoritas perguruan tinggi Inggris memiliki pusat keislaman dan mushalla. Kaum Syiah setiap tahun bebas menggelar ritual duka Asyura di jalanan London dengan didukung oleh pihak kepolisian Inggris. Ritual ini berlangsung beberapa jam dan bisa menyebabkan jalanan macet total. Akan tetapi, pihak kepolisian bersedia bekerja sama dan masyarakat pun tidak pernah mengganggu kami.
Pada Hari Dunia Quds juga demikian. Warga Iran dan warga muslim yang lain bebas melakukan demonstrasi untuk mengkritik kebijakan-kebijakan Inggris, Amerika, dan Israel.
Masjid memiliki peran penting dalam memasyarakatkan Islam. Hingga tahun 2011, sudah sekitar 1.500 masjid terdaftar di Inggris. Warga Syiah di London, Glasgow, dan Birmingha memiliki masjid tersendiri.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email