Pesan Rahbar

Home » » Wawancara dengan IQNA: Pesan Hadiah Al-Quran Putin pada Pemimpin Besar Revolusi

Wawancara dengan IQNA: Pesan Hadiah Al-Quran Putin pada Pemimpin Besar Revolusi

Written By Unknown on Friday 27 November 2015 | 03:16:00


Konsultan Kebudayaan Iran di Malaysia dengan menjelaskan pesan hadiah Al-Quran Putin kepada Pemimpin Besar Revolusi Iran (Rahbar) mengatakan, para pemimpin Rusia sekarang ini telah mengetahui nilai kitab samawi dan kedudukan luhurnya di tengah-tengah masyarakat dunia, khususnya muslim.

Ali Akbar Dhiya’i, Konsultan Kebudayaan Iran di Malaysia saat wawancara dengan IQNA, dengan menjelaskan pesan hadiah Al-Quran Presiden Putin kepada Rahbar mengatakan, Vladimir Putin, Presiden Rusia dengan menghadiahkan satu jilid mushaf Al-Quran kepada Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menunjukkan bahwa kali ini, pemimpin negara Rusia lebih baik dari periode Gorbachev, yang telah bersikap logis dengan pesan Imam dan sekarang ini mengetahui dengan baik pokok pesan beliau setelah 27 tahun.

Dia dengan menjelaskan bahwa Imam Khomeini (ra) pada tanggal 11 Dey 1367 S. telah mengeluarkan pesan penting dan bersejarahnya kepada Mikail Gorbachev (presiden terakhir Uni Soviet), mengungkapkan, Imam Khomeini dalam pesan ini berkata, “setelah ini Komunisme harus dicari di museum-museum sejarah politik dunia”. Demikian juga beliau dalam kelanjutan pesan tersebut mengatakan, Al-Quran mengkritik pokok pemikiran matrealis dan berkata kepada mereka yang telah menganggap Tuhan tidak ada dan jika tidak, akan terlihat (kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang), “Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui”.

Konsultan Kebudayaan Iran Malaysia mengatakan, ucapan Imam ini menyerukan pemimpin dunia Komunisme dengan rasionalitas Al-Quran, beralih ke nilai-nilai religi dan pemuliaan manusia serta menarik dari dunia materi menuju metafisik.

Dhiya’i melanjutkan, Imam Khomeini (ra) terlihat tidak puas dengan jawaban Gorbachev dan menganggap tidak mengetahui dengan baik pesan tersebut; karenanya beliau berkata, insya Allah Anda selamat, namun katakan kepadanya bahwa saya hendak membukakan ruang yang lebih besar di hadapan Anda. Saya hendak membukakan sebuah jendela menuju dunia yang lebih besar, yakni dunia setelah kematian yaitu dunia keabadian kepada Gorbachev dan poros utama pesan saya adalah hal tersebut. Saya mengharap dia sekali lagi berupaya dalam masalah tersebut.

Di penghujung, Dhiya’i mengatakan, hadiah sebuah permata seperti Al-Quran oleh presiden Rusia menunjukkan realita bahwa presiden Rusia sekarang ini telah mengetahui nilai samawi kitab tersebut dan kedudukan luhurnya di tengah-tengah masyarakat dunia, khususnya muslim dan pemberian hadiah tersebut telah mengafirmasikan kebenaran pesan Imam Khomeini kepada para pemimpin Soviet sebelumnya.

(IQNA/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: