“Prancis adalah salah satu negara pendukung dan pelindung terorisme.”
Begitu pernyataan ini dilontarkan oleh Basyar Asad, Presiden Suriah, dalam wawancara dengan salah satu saluran televisi Republik Ceko.
Reuters merilis pernyataan Asad dalam wawancara ini bahwa Republik Ceko memiliki sikap yang imbang dalam menghadapai krisis Suriah. Mungkin Ceko suatu hari akan dipilih sebagai tempat untuk menandatangani perjanjian perdamaian Suriah.
“Jika Anda bertanya kepada rakyat Suriah, maka mereka pasti tidak ingin perjanjian perdamaian ini ditandatangani di Prancis, karena negara ini mendukung perang dan terorisme, bukan perdamaian. Mereka pasti menyambut Praha, karena Anda memiliki sikap yang imbang,” ujar Asad.
Ketika ditanya apakah bangsa Eropa harus merasa takut terhadap para pengungsi dari Suriah, Asad menegaskan, mayoritas pengungsi ini adalah rakyat yang baik. Mereka masih memiliki semangat nasionalisme. Akan tetapi, tidak bisa dipungkiri bahwa memang ada segelintir teroris di kalangan mereka.
Sudah ratusan ribu pengungsi Suriah memasuki Eropa. Akan tetapi, mereka tidak memiliki kartu identitas. Hal ini telah menyebabkan negara-negara dunia khawatir dan merasa takut. Jangan-jangan semi militer Daʻisy ada di kalangan mereka.
Peristiwa teroris Paris pada tanggal 13 November lalu telah memaksa Uni Eropa supaya memberlakukan kontrol ketat terhadap para pengungsi ini.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email