Dewan Antar Agama Rusia meminta supaya tidak menggunakan nama Negara Islam untuk memperkenalkan ISIS.
Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari cannel TV, RT, Rusia, Dewan Antar Agama Rusia menyarankan supaya menggunakan nama ISIS sebagai ganti dari Negara Islam dan menegaskan, penggunaan nama Negara Islam untuk memperkenalkan ISIS disamping mendiskreditkan citra Islam juga makna negara.
Damir Hazrat Mukhetdinov, wakil pertama ketua kantor urusan agama muslim Rusia dengan melontarkan saran tersebut mengatakan, penggunaan nama ISIS untuk organisasi teroris akan mengakhiri hubungan antara teroris dengan agama Islam dan makna negara.
“Mustahil ada kaitan antara agama Islam dengan aksi-aksi radikal,” tambah Damir Hazrat Mukhetdinov, saat wawancara dengan cannel radio Sputnik Rusia, Senin (30/11).
Dia menegaskan, adapun yang kita saksikan adalah terdiskreditnya nama negara Islam, disamping citra Islam dan juga nama negara.
Lebih lanjut, Mukhetdinov mengungkapkan, penggunaan nama ISIS untuk organisasi ini akan merintangi pendiskreditan dua makna tersebut; dengan demikian istilah Negara Islam harus dikesampingkan dan nama ISIS dipakai untuk mensinyalirkan organisasi teroris tersebut.
Dalam hal ini, Rushan Hazrat Abbasyov, wakil pertama dewan mufti Rusia juga menegaskan, sama sekali tidak ada hubungan antara teroris ISIS dengan agama Islam dan ISIS bukanlah pendiri Negara Islam.
Dia mengungkapkan, membuang istilah negara Islam akan memiliki pengaruh positif untuk perkembangan generasi remaja dan akan menghancurkan sistem ideologi teroris.
(IQNA/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email