Setelah peristiwa penembakan di California, masyarakat muslim Amerika mengumumkan bahwa tindakan ini tidak layak dihubungkan dengan diri mereka. Mereka sangat mengkhawatirkan peningkatan aksi kekerasan terhadap warga muslim Amerika.
Rabiʻah Chadri, salah seorang warga muslim Amerika, seperti dilaporkan oleh Sandy Morning hari ini, menjemput anak perempuannya yang masih berusia 7 tahun dari sekolah dengan perasaan takut dan khawatir.
Alasan ketakutan Rabiʻah adalah peningkatan serangan terhadap warga muslim setelah peristiwa teroris yang menimpa negara bagian California.
Rabiʻah adalah seorang wakil pembela dan anggota Yayasan New America yang beraktifitas sehubungan dengan keamanan nasional. “Saya sangat murka terhadap orang-orang yang melakukan serangan semacam ini. Saya juga marah ketika peristiwa ini dipolitisasi,” ujarnya.
Sekarang ini, menurut Rabiʻah, ada sebuah keyakinan yang dimiliki oleh masyarakat Amerika. Yaitu “kita harus takut kepada warga muslim dan mereka tidak boleh hidup di sini”.
Setelah peristiwa teroris California ini, warga muslim Amerika menjalani hidup dengan sangat susah. Mereka merasa semangat anti Muslimin semakin meningkat.
Warga muslim Amerika, menurut data statistik terakhir, berjumlah sekitar 12 juta orang.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email