Pesan Rahbar

Home » » Dokumen Konspirasi Arab Saudi Dalang Peperangan Dan Menciptakan Teroris di Irak Terbongkar (Bukan Dari WikiLeaks)

Dokumen Konspirasi Arab Saudi Dalang Peperangan Dan Menciptakan Teroris di Irak Terbongkar (Bukan Dari WikiLeaks)

Written By Unknown on Sunday, 3 January 2016 | 17:38:00


Sebuah berita keamanan melaporkan hadirnya friksi ditengah-tengah Kepala Dinas Intelejen Arab Saudi, Muqran Bin Abdul Aziz serta Menteri Luar Negeri Saud Al-Faisal tentang persoalan Irak.

Seperti diberitakan kantor pemberitaan Fars News, Menlu Arab Saudi belum lama ini menyadari sebenarnya salah satu negara Eropa mendapatkan data rahasia terkait kegiatan dinas intelejen Saudi.

Sontak, Saud Al-Faisal terus menegur kepala Dinas Intelejen Arab Saudi. Data yang sudah ditandatangani Muqran Bin Abdul Aziz tersebut nyata mengungkapkan intervensi dinas intelejen Arab Saudi di antara serangan teroris di Irak. Sumber yang dapat dipercaya mengatakan sebenarnya data tersebut adalah yang ketiga kalinya terbongkar tentang intervensi Saudi di antara urusan keamanan Irak.

Di masa pemerintahan baru Irak terbentuk serta Saudi tidak berhasil menggiring Baghdad membentuk pemerintahan seperti kepentingannya, Riyadh malah menjalankan ulah yang memperuncing ketegangan kedua negara. Pejabat tinggi Baghdad mengingatkan intervensi yang dijalankan Saudi atas urusan internal Irak, dengan mengatakan dengan tegas sebenarnya Arab Saudi menggelontorkan dukungan finansial buat teroris di Irak.

Anggota Koalisi Nasional Irak mengatakan beberapa kalangan di Arab Saudi menawarkan dukungan finansial dan moral untuk teroris, yang berada di balik berbagai serangan di negara yang porak-poranda akibat perang itu.

Politisi Koalisi Nasional Irak menyinggung adanya cukup bukti mengenai keterlibatan Saudi dalam berbagai kekerasan di Irak. Muhammad Hussein,anggota Koalisi Nasional Irak mengungkapkan, Irak harus menutup perbatasannya dengan Arab Saudi untuk menghalangi masuknya teroris dari negara itu.

Tidak hanya itu, beberapa otoritas keagamaan di Arab Saudi bahkan mengeluarkan fatwa yang membolehkan membunuh orang Syiah, yang membentuk populasi mayoritas Irak. Bahkan sejumlah ulama Wahabi juga mendukung pemerintah Saudi menggagalkan terbentuknya pemerintahan baru Irak.

Analis Politik menilai Arab Saudi melakukan segala cara untuk menghalangi terbentuknya pemerintahan Syiah di Irak. Seorang anggota Parlemen Irak mengungkapkan, petugas keamanan Saudi menculik seorang warga Irak untuk ditukar dengan teroris Saudi yang ditahan di penjara Irak.

Kini, Dinasti Saudi tengah diguncang krisis internal kerajaan. Salah satunya menyangkut masalah intervensi Saudi dalam urusan Irak. Seorang keluarga kerajaan Saudi mengungkapkan bahwa Dinas Intelejen Amerika Serikat (CIA) memiliki dokumen yang memuat peran Arab Saudi dalam merekrut teroris dan mengirimnya ke Irak untuk melakukan aksi teror di Negeri 1001 Malam itu. Dokumen rahasia yang bocor ini menunjukkan intervensi Arab Saudi dalam urusan internal Irak sejak 2004.

(IRIB-Indonesia/HAARETZ/Suara-News/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: