Oleh : Arif Hussain
Mereka tanpa kekerasan, mereka tidak terburu-buru, mereka memilki ideologis logis dan politik yang efektif.
Diplomasi adalah metode utama Islam Syiah dalam menyelesaikan suatu konflik. Sebagai seorang mahasiswa perbandingan agama saya sudah mempelajari sedikit banyak tentang beberapa sekte utama dalam agama-agama yang berbeda.
Selama tiga tahun terakhir saya lebih dominan mempelajari beberapa mata pelajaran dan melakukan penelitian yang intensif. Syiah adalah salah satu relung yang menarik perhatian saya karena saya melanjutkan studi ini.
Jumlah Syiah di dunia sekitar 10 sampai 13 persen dari total populasi Muslim. Sebagian besar populasi ini ( 68-80 % ) terkonsentrasi di hanya empat negara yaitu Iran, Pakistan, Irak dan India. Kecuali Iran, Irak dan Lebanon, mereka adalah minoritas di setiap negaranya masing. Ada alasan yang melatarbelakangi analisis demografis ini yang akan dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut.
Di negara manapun jumlah penduduk memiliki kekuatan untuk menentukan kekuasaan, tentu saja dalam hal ini adalah kekuasaan politik. Jumlah penduduk yang besar berarti bisa meningkatkan kebijakan di arena politik. Demokrasi adalah salah satu contoh.
Hal ini membuat saya tertarik untuk memperhatikan sekte Islam tertentu, ini adalah kekuatan ekspresi dalam Islam Syiah .
Betul populasi syiah sedikit, namun mereka mampu mengekspresikan pandangan dan ideologi dengan kekuatannya tanpa kekerasan. Populasi yang lebih sedikit bukanlah kendala utama bagi mereka, walaupun lawan mereka sarat dengan ideologi ekstremis dan perilaku destruktif. Sebagian besar orang menganggap saingannya adalah Islam Sunni tetapi fakta yang benar terungkap sebagai Wahabisme atau Salafisme - versi Islam Saudi yang sebagian besar bertentangan dengan ajaran Islam yang benar.
Wahabisme dalam Islam, alat bagi Zionisme
Meskipun sebagian besar Barat menganggap Wahabisme sebagai cabang Islam Sunni, namun sebenarnya Wahabisme adalah ideologi Islam keras yang mengklaim untuk kembali ke dasar-dasar Islam yang awal yang bersumber pada Quran dan Hadis.
Mereka mengaku ideologi mereka bersumber langsung dari Quran dan Hadis dan menolak keberadaan keyakinan dan sumber lain. Dalam Islam Sunni dan Syiah mesti ada ulama untuk menafsirkan ayat-ayat Alquran dan Hadis. Karena dalam satu ayat Alquran saja bisa ditafsirkan berbeda-beda, ada berbagai faktor sehingga misalnya satu ayat belum dapat langsung diterapkan sebagai hukum kecuali sudah sesuai dengan Hadis, logika dan sejarah Islam.
Untuk melakukan petafsiran harus memiliki pengetahuan yang tepat menyangkut Hadis, Mantiq ( logika ), sejarah dan bahkan ilmu-ilmu sosial. Dengan persyaratan ini setiap orang bisa menafsirkan ayat-ayat Quran (sebagai sumber utama ideologi Islam) namun karena setiap individu bisa menafsirkan ayat-ayat Alquran maka berakibat pada Wahabisme dimana mereka memilki tafsiran tersendiri dan sayangnya jauh dari kedua mazhab Syiah dan Sunni. Perbedaan ideologis ini penting saya sebut mengingat apa yang mereka lakukan sekarang ini menyerang muslim Syiah di seluruh Dunia Muslim.
Menurut keyakinan Wahabi, Syiah adalah bukan muslim, karena mereka melakukan Bid’ah dan kemusyrikan. Sesuai hukum mereka, maka mereka sah untuk dibunuh terlepas dari jenis kelamin dan usianya. Dengan ideologi ekstremis ini mereka telah menganiaya Muslim Syiah selama beberapa dekade.
Hegemoni Barat, didukung oleh keuangan Zionis sangat ingin mengambil keuntungan dari keretakan ideologis dan tindakan ini. Sayap militer yang kuat dari Wahabisme yaitu al- Qaeda dan Talban diciptakan dan didanai untuk membawa perubahan politik yang lebih besar di Dunia Muslim. Arab Saudi, Israel dan beberapa negara Timur bekerja sama untuk membentuk dunia muslim sehingga tidak ada tempat bagi Muslim Syiah untuk hidup.
Bahkan masing-masing pihak merancang kepentingan dan mekanismenya sendiri dalam menumpas Syiah. Terutama ketika persolan di masuk Barat kami maksud Amerika Serikat. Dimana semua orang sudah tahu bahwa Amerika telah lama dibajak Isreal dan politiknya dikendalikan Zionis. Kebijakan dalam dan luar negeri mereka semua harus diverifikasi oleh lobi Israel sebelum mereka akhirnya disahkan.
Shia Islam adalah resistansi utama melawan Zionisme .
Islam Syiah menjadi hambatan utama bagi keberadaan ilegal Israel. Seperti apakah itu yang dilakukan gerakan perlawanan Hizbullah dalam menghadapi kekuatan penjajah Israel atau yang dimainkan oleh politik Iran yang telah mengalahkan rezim Zionis dan sekutunya di seluruh platform, meraka telah menunjukan kepada dunia wajah sebenarnya dari entitas Zionis. Bahwa Syiah telah memerangi musuh-musuh Islam dan Muslim.
Jika kekuatan hegemonik Barat dan rezim Zionis Israel tidak nyaman menjalankan impian besar mereka, itu adalah karena Syiah yang menghambatannya. Setelah kekalahan memalukan Israel pada tahun 2000 dan 2006 di tangan Hizbullah, Israel telah mengintensifkan perang proxy terhadap Muslim Syiah di seluruh Dunia Muslim. Dan kembaranya Arab Saudi juga melakukan perang proksi secara politik, moral dan ekonomi.
Ideologi Arab Saudi yang memalukan ini, bekerja sebagai alat untuk musuh-musuh Islam dan kemanusiaan. Apakah itu di Syria, Lebanon, Irak, Pakistan dan Yaman, macan liar Saudi telah menyembelih Muslim Syiah, membunuh anak-anak tak berdosa dan wanita atas nama Islam. Kekejaman yang kelompok rezim ini lakukan dan masih dilakukan terhadap Muslim Syiah di Pakistan belum pernah ada dalam sejarah umat manusia.
Wahabisme dan Zionisme adalah ideologi yang identik. keduanya membajak sejarah, mengubah arena politik dunia dengan cara yang komplek dan berbahaya. Amerika dibajak oleh Zionis ( Israel ) dan Islam dibajak oleh Wahabisme. Wahabisme bertujuan untuk memfitnah Islam dan menampilkannya ideologi teroris ke seluruh dunia terutama Barat. Sementara Zionisme bertujuan untuk mencemarkan nama baik Kristen dan Yahudi dan menampilkan mereka sebagai ideologi yang gila perang.
Wahabisme mencontoh Zionisme. Mereka memilki ideologi yang indentik. Yang satu memilki konrol atas minyak bumi dan yang lainnya memiliki kontrol pada perbankan. Yang satu mengontrol tempat paling suci bagi umat Islam dan lainnya mengontrol tempat suci bersama bagi umat Islam, Kristen dan Yahudi. Yang satunya sarat menyembelihan dan kanibalisme gaya Jihadis, yang lain yang sarat dengan bom panas, kimia dan bom nuklir. Keduanya melakukan pelanggaran hak asasi manusia ekstrim. Keduanya sama-sama bertanggung jawab atas semua perang di Timur Tengah dan sekitarnya.
Jika yang satu ini menyembelih sesama sebagai pelaksanaan agama, yang lainnya membom sesama manusia supaya meninggalkan tanah airnya. Walaupun mereka tidak memiliki kedutaan besar masing-masing di negara-negara mereka namun mereka bisa erat bekerja sama.
Satu-satunya perbedaan antara mereka adalah, Wahabisme menggunkan kedok agama dan Zionisme mengunkan kedok hak asasi manusia. Dengan adanya dua ideologi ini dunia menjadi tempat yang berbahaya untuk kehidupan.
Setiap awan memiliki lapisan perak
Wahabi dan Zionis mengancam kehidupan jutaan umat Islam, Kristen dan Yahudi. Dalam beberapa tahun terakhir, Wahabisme menjadi sangat dikenal di dunia Muslim terutama karena kejahatan dan kekejianya terhadap kemanusiaan dan aliansinya dengan Zionis dan para pendukungnya.
Sebagian besar muslim sangat bingung dengan ideologi keras ini, terutama kalangan Sunni, sekarang mereka baru sadar terhadap wajah hitam rezim Saudi yang mempropagandakan perlawan panjang terhadap sekte yang berbeda terutama Islam Syiah, keadaan ini menjadi pertanda kematian dan kejatuhan propaganda Wahabi.
Dengan cara yang sama, propaganda perang dengan menggunkan bendera palsu baru-baru ini dirumuskan oleh kaum Zionis terhadap Suriah, namun mereka gagal karena kurangnya dukungan politik dan publik di Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan di seluruh dunia ini mengindikasikan kematian mesin propaganda Zionis.
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email