Pesan Rahbar

Home » » Mengapa Manusia Bisa Lebih Baik dari Malaikat dan Bisa Lebih Buruk dari Binatang?

Mengapa Manusia Bisa Lebih Baik dari Malaikat dan Bisa Lebih Buruk dari Binatang?

Written By Unknown on Thursday, 18 February 2016 | 20:39:00


عن عبد الله بن سنان قال سألت أبا عبد الله جعفر بن محمد الصادق ع فقلت الملائكة أفضل أم بنو آدم فقال قال أمير المؤمنين علي بن أبي طالب ع إن الله عز و جل ركب في الملائكة عقلا بلا شهوة و ركب في البهائم شهوة بلا عقل و ركب في بني آدم كليهما فمن غلب عقله شهوته فهو خير من الملائكة و من غلبت شهوته عقله فهو شر من البهائم 

Dari 'Abdullâh bin Sinân berkata: Aku bertanya kepada Abû 'Abdillâh Ja'far bin Muhammad Al-Shâdiq as, aku berkata: Apakah malaikat yang lebih utama ataukah banû Âdam (manusia)? Beliau berkata: Amîrul Mu`minîn 'Ali bin Abî Thâlib as berkata, "Sesungguhnya Allah 'azza wa jalla telah men-tarkîb (menyusun) dalam diri malaikat akal tanpa syahwat, menyusun dalam binatang syahwat tanpa akal, dan menyusun pada banî Âdam keduanya (akal dan syahwat), maka manusia yang akalnya bisa mengalahkan syahwatnya, dia lebih baik dari malaikat, dan manusia yang syahwatnya mengalahkan akalnya dia lebih buruk dari binatang." [HR Al-Shadûq]

Akal ('aql ) adalah potensi kesucian dan kemuliaan, maka manusia yang menggunakan akalnya akan menjadi manusia yang suci lagi mulia.

Rasulullah saw mengatakan, "Ajaran (Islam) itu ialah akal, tidak beragama (Islam) orang yang tidak berakal."

Syahwat (hawâ ) adalah potensi kotor dan hina, maka orang yang mengunakan syahwatnya tanpa akal akan menjadi orang yang kotor lagi hina dan lebih hina dari binatang yang paling hina, dan lebih tersesat dari binatang yang paling tersesat sebagaimana disebutkan dalam Al-Kitâb, Mereka itu bagaikan binatang bahkan lebih tersesat lagi .

(Abu-Zahra/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: