Tanggal 3 Dzulhijjah Imam Husein As dan Khafilah Syuhada meninggalkan mekah. Setelah tinggal disana selama 4 bulan sejak Syaban. Muslim bin Aqil pun sebelumnya telah di minta untuk menyambangi Kufah sambil melihat keadaan. Selama itu pula ratusan surat surat penduduk Kuffah mengalir kepada Beliau As.Semua menyatakan dukungan dan mengharapkan Kedatangan Beliau As.
Saat itu kabar mengenai terbunuhnya utusan beliau Muslim bin Aqli belumlah sampai kepada Beliau. Karena di saat yang sama Imamul Husein As dan rombongan meninggalkan Mekah..
Khotbah dihadapan penduduk Mekah sebelum keberangkatannya…
“Maha Suci ALLAH…Segala sesuatu terjadi atas kehendakNya. Tiada kekuatan kecuali dengan izinNya. Shalawat dan salam ALLAH atas RasulNya. Maut adalah sesuatu yang melingkar pada manusia bagai seuntai kalung dileher seorang dara. Betapa rindunya aku untuk segera berjumpa dengan para pendahuluku melebihi rindunya Yaqub As kepada Yusuf As.
Sebaik-baik hal adalah kematian yang akan kualami, Aku dapat menyaksikan badanku dicabik cabik oleh srigala srigala buas padang pasir disebuah tempat di antara Nawasis dan Karbala. Mereka lalu mengisi penuh kantong kantong mereka yang kosong. Tak ada lagi tempat pelarian dari kejaran takdir.
Ridho ALLAH adalah Ridho kami Ahlulbayt. Kami akan tabah dalam menghadapi segala cobaan dan ujianNya seraya berharap ALLAH akan memberikan PahalaNya yang besar kepada Mereka yang sabar. Daging yang bersal dari Rasulullah SAWW tidak akan berpisah darinya. Tapi sebaliknya akan berkumpul dengannya menjadi satu dihadapan ALLAH AWJ, Tuhan yang Maha Suci. Beliau Saww akan bergembira melihat mereka dan melalui merekalah semua janjinya akan terpenuhi.
Barang siapa yang siap mengorbankan jiwa raganya demi kami dan ingin segera berjumpa dengan ALLAH, segeralah bergabung dengan kami. Karena esok Pagi Aku akan segera berangkat. Insya ALLAH..!!”
Inilah epik perjalanan bermula...penegasan bahwa Beliau As akan segera bertolak ke Kuffah, sebuah kota dimana dalam menujunya, Takdir ALLAH Awj menghendaki Imam Syahid dalam perjalanannya.
Disaat yang sama, turun Pasukan Malaykat yang sama yang pernah membantu Datuknya Saw di badar dan menawarkan bantuan sebagai anggota kafilah..
Imam Suci As berkata : ” ALLAH berkehendak menyaksikan Aku Syahid, dan Bila bukan karena Takdir ALLAH menghendaki aku syahid di sana akan aku perangi mereka dengan bala tentara langit ini, akan tetapi disanalah Pusaraku dan hanya Putraku Ali yang akan selamat (sebagai penerusku)”.
Setelah sebelumnya menjelang subuh, An Nabi Saww menyambangi Imam Suci dan Beliau yang Suci Saw bersabda :”Anakku Husein, Pergilah.. karena Allah berkehendak menyaksikan engkau syahadah terbunuh, dan melihat Putra Putrimu di seret sebagai tawanan”
Usai Subuh di hari 3 Dzulhijjah tahun 60H beliau bertolak dari Mekah. Kota pertama yang menjadi saksi Beliau As.
(sidiq_triw/Uthman-Hapidzuin/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email