Pesan Rahbar

Home » » Kesaksian Mengenai Kesaktian Panglima Besar Jenderal Soedirman

Kesaksian Mengenai Kesaktian Panglima Besar Jenderal Soedirman

Written By Unknown on Tuesday 22 March 2016 | 00:00:00


Kisah mengenai Jenderal Soedirman memang selalu menarik untuk diangkat. Apalagi sang Jenderal pertama Republik Indonesia ini terkenal punya firasat dan perhitungan jitu semasa bergerilya.

Anak bungsunya, Mohamad Teguh Sudirman, mendengar banyak cerita ”kesaktian” ayahnya. Teguh lahir pada 1949 ketika ibunya bersembunyi di Keraton Yogyakarta saat ayahnya bergerilya. Dia tak sempat bertemu dengan ayahnya, yang meninggal dua bulan setelah ia lahir, dan hanya mendengar kisah Soedirman dari sang ibu, Siti Alfiah.

Inilah kesaktian sang Jenderal yang juga terkenal merupakan perokok berat ini.

Ceritanya, ketika Soedirman sampai di Gunungkidul. Ia tak mengizinkan pasukannya beristirahat lama-lama. Benar saja, beberapa saat kemudian, pasukan Belanda tiba di lokasi peristirahatan pasukannya. Jika Soedirman, yang dalam sakit TBC dan tubuh rapuh, tak segera meminta mereka jalan lagi, pertempuran tak akan bisa dihindari. "Dan bisa jadi pasukan Bapak kalah," kata Teguh.

Soedirman, yang selalu menyamar sepanjang gerilya, juga kerap diminta mengobati orang sakit. Di sebuah desa di Pacitan, Teguh bercerita, Soedirman dan pasukannya kelaparan karena tak menemukan makanan berhari-hari. Mau meminta kepada warga desa, takut ada mata-mata Belanda. Saat rombongan ini beristirahat, seorang penduduk menghampiri mereka dan meminta air mantra untuk kesembuhan istri lurah di situ.

Sang Panglima mengambil air dari sumur, lalu meniupkan doa. Ajaib, istri lurah yang terbaring payah itu bisa bangun setelah minum. Pak Lurah pun menyilakan Soedirman dan anak buahnya beristirahat. Ia menjamunya dengan pelbagai makanan. "Baru setelah itu Bapak mengenalkan diri," kata Teguh.

(Tempo/Memobee/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: