Pasukan keamanan dan petugas darurat Irak berkumpul di lokasi serangan bom di distrik timur al-Ridha Baghdad , Irak, 25 April 2016. (Foto: AFP)
Departemen keamanan dan kesehatan Irak mengatakan sedikitnya 23 orang meninggal dan puluhan lainnya terluka dalam serangan bom mobil yang menargetkan kelompok peziarah Syiah di lingkungan perumahan di ibukota, Baghdad.
Sumber-sumber Keamanan yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan serangan itu terjadi di kawasan komersial Nahrawan Tenggara Baghdad pada Sabtu (30/4/16) pagi saat peziarah sedang menuju ke kawasan Kadhimiya utara Baghdad untuk memperingati kesyahidan Imam Syiah ketujuh Imam Musa ibn Ja’far al Kazim (as).
Sumber menambahkan bahwa jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat karena beberapa dari yang terluka berada dalam kondisi kritis.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab dalam serangan itu.
Pada hari Jumat, seorang warga sipil kehilangan nyawanya dan enam orang lainnya mengalami luka ketika serangan bom menghantam sebuah distrik komersial di lingkungan al-Obeidi Baghdad timur.
Di tempat lain di lingkungan Adl di barat Baghdad, seorang warga sipil tewas ketika sebuah bom, yang dipasang di bawah mobilnya meledak.
Beberapa orang bersenjata yang tak dikenal juga menembak dan membunuh seorang perwira polisi di kota Tarmiyah, yang terletak sekitar 50 kilometer utara Baghdad, di dini hari Jumat.
Para kerabat dan teman korban berkabung pada 26 Maret 2016 di Iskandariyah, sebuah kota sekitar 40 kilometer selatan ibukota, Baghdad, selama pemakaman beberapa korban serangan bom di sebuah desa di dekatnya. (Foto: AFP)
Misi Bantuan PBB untuk Irak mengatakan sebanyak 1.119 warga Irak tewas dan 1.561 lainnya terluka dalam aksi terorisme, selama kekerasan dan konflik bersenjata pada bulan Maret.
Menurut misi PBB, jumlah korban jiwa sipil sebanyak 575. Kekerasan juga merenggut nyawa 544 anggota pasukan keamanan Irak. Sebagian besar dari mereka yang tewas tercatat di Baghdad, di mana 259 warga sipil tewas.
Bagian utara dan barat Irak telah dilanda kekerasan sejak militan Takfiri ISIS memulai serangannya di wilayah Irak pada Juni 2014.
Tentara dan unit Mobilisasi Rakyat bergabung dan mencari cara untuk mengambil kembali wilayah yang dikuasai militan dalam operasi bersama.
(AFP/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email