Pengantin Turki membagikan makanan kepada empat ribu pengungsi Suriah di pesta pernikahan mereka. (Foto: Kimse Yok Mu)
Pernikahan di Desa Uzulum terakhir kali berlangsung sembilan tahun lalu.
Sebanyak 25 bujangan di Desa Uzumlu, selatan Turki, Selasa lalu berunjuk rasa di jalan. Mereka memprotes kaum hawa di desa itu karena menolak menikah dengan mereka, seperti dilansir stasiun televisi CNN Turki.
Perawan-perawan Uzumlu menolak kawin dengan lelaki lajang sedesa karena tidak mau tinggal selamanya di sana.
Para demonstran membawa sejumlah spanduk berisi desakan kaum perawan mau tinggal di desa ketimbang pindah ke kota. Untuk menunjukkan keinginan besar untuk berumah tangga, seorang pengunjuk rasa membawa spanduk meminta pertolongan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Dia berjanji setelah menikah mempunyai lima anak.
Erdogan sebelumnya mendorong rakyat Turki untuk mempunyai paling sedikit tiga anak.
Mustafa Basybilan, Kepala Desa Uzulum, bilang dari 233 penduduk desa, 25 orang adalah lelaki lajang berumur antara 25 hingga 45 tahun. Dia menambahkan pernikahan terakhir di desa ini berlangsung sembilan tahun lalu dan waktu itu jumlah penduduk 400 orang.
Dia menjelaskan perempuan di desanya lebih suka pindah ke kota, sedangkan lelakinya tetap tinggal mengurus lahan peninggalan kakek mereka. Dia menegaskan tidak bisanya para pemuda menikah merupakan persoalan besar bagi desanya.
(Al-Balad/Berbagai-Sumber-lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email