Pesan Rahbar

Home » » ISIS Gunakan Gas Mustard dalam Serangan di Pangkalan Udara Suriah

ISIS Gunakan Gas Mustard dalam Serangan di Pangkalan Udara Suriah

Written By Unknown on Wednesday 6 April 2016 | 12:44:00

Seorang ibu dan ayah menangisi jenazah anaknya yang tewas dalam serangan senjata kimia di Ghouta, Suriah, 21 Agustus 2013. (Foto oleh AP)

Kelompok teroris ISIS dilaporkan telah melakukan serangan kimia ke sebuah pangkalan militer di Suriah timur.

“Para teroris menembakkan roket yang membawa gas mustard” dan menargetkan pangkalan udara di selatan kota Dayr al-Zawr, kata stasiun televisi Ikhbariyah Suriah dalam sebuah pernyataan Senin (4/4/16) malam.

Laporan itu tidak mengungkapkan apakah ada korban. Namun kantor berita Rusia RIA Novosti mengutip sebuah sumber militer yang mengatakan bahwa “sejumlah tentara tersedak.”

Januari lalu, tentara Suriah berhasil mendorong kembali ISIS dari beberapa desa di dekat pangkalan udara. Operasi masih berlangsung, untuk benar-benar menghapusnya.

Gas mustard dapat mengelepuh pada kulit yang terkena dan menyesakan saluran. Senjata kimia dilarang di bawah Konvensi Senjata Kimia.

ISIS sebelumnya mengklaim bahwa pihaknya telah melakukan serangan ke desa Jufrah dekat pangkalan udara. Laporan itu mengatakan dua orang pembom menabrakan dirinya kendaraan militer dan menewaskan sedikitnya sepuluh orang.

ISIS yang terkenal karena kebiadaban, kekejaman, dan tindakan asusila, telah dituduh melakukan pelanggaran HAM berat dan kejahatan perang di wilayah itu, terutama di Suriah dan Irak. Kelompok ini telah menggunakan senjata kimia di kedua negara tersebut.

Anggota pertahanan sipil tiba di lokasi serangan gas mustard yang dilakukan oleh ISIS di kota Irak Taza, 13 Maret 2016. (Foto AFP)

Kembali pada bulan Maret, Gubernur lokal Irak Najmuddin Kareem kepada Reuters mengatakan bahwa kelompok tersebut telah menggunakan “zat beracun” selama serangan di desa Taza, di Irak utara. Lebih dari 40 orang menderita sesak nafas dan iritasi kulit setelah serangan itu.

Pada tanggal 21 Agustus 2013, senjata kimia digunakan di pinggiran Ghouta Damaskus. Ratusan orang tewas dalam serangan itu. Menurut laporan, roket yang digunakan dalam serangan itu adalah buatan sendiri dan berisi gas sarin.

Sebuah laporan oleh Suriah-American Medical Society mengatakan ISIS telah melakukan lebih dari 160 serangan yang menggunakan “gas beracun atau asphyxiating, seperti gas sarin, klorin, dan gas mustard” sejak awal konflik Suriah pada tahun 2011. Setidaknya 1.491 orang tewas akibat serangan kimia itu

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan sedikitnya 270.000 orang tewas di Suriah akibat perang; Namun, beberapa laporan menyebutkan korban tewas mencapai 470.000.

(AFP/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: