Pesan Rahbar

Home » » Kader PKS dan Wahabi Pimpin Penolakan Wiladah Sayyidah Fathimah

Kader PKS dan Wahabi Pimpin Penolakan Wiladah Sayyidah Fathimah

Written By Unknown on Sunday 3 April 2016 | 13:11:00

Nadhir Basyaib, Ustadz Wahabi dan Kader PKS yang menjadi aktor intelektual dalam penolakan Wiladay Sayyidah Fatimah.

Baru saja berselang beberapa jam setelah Presiden Jokowi menginstruksikan kepada Kapolri dan seluruh jajarannya untuk menindak tegas setiap pelaku ujar kebencian yang mengandung SARA. Keprihatinan Presiden sangat beralasan karena maraknya Intoleransi cepat atau lambat akan menghancurkan bangsa ini. Presiden Jokowi meminta Kapolri menindak pelaku intoleransi dan SARA. Jokowi meminta Polri bisa bertindak tegas.

“Hal-hal yang berkaitan dengan intoleransi. Pelarangan bagi kegiatan berekspresi, Presiden memberikan perhatian khusus. Presiden sudah memberikan arahannya kepada Kapolri. Hal-hal yang bersifat intoleransi ditindak tegas,” kata Seskab Pramono Anung di komplek Istana, Kamis (31/3/2016).

Menurutnya Presiden Jokowi prihatin, akhir-akhir ini ada beberapa kelompok yang melarang kelompok lain beraktivitas atau mengadakan kegiatan. Padahal, kebebasan berserikat dan berkumpul sudah jelas diatur dalam UUD.

“Siapapun yang melakukan tindakan intoleransi dalam konteks kenegaraan, tidak memperbolehkan kelompok lain melakukan aktivitas, atau melakukan tindakan seperti membubarkan, SARA dan sebagainya, Presiden meminta kepada aparat penegak hukum bersikap tegas,” jelas Pramono.

Tindakan-tindakan intoleransi belakangan mulai muncul. Beberapa kejadian sebuah acara dibubarkan dengan alasan agama atau ideologi. Ada pula beberapa pihak yang dengan bebas mengumbar SARA dengan menjelekkan suku atau ras tertentu.

Jum’at 1 April 2016 di Bangil terjadi demo dan penolakan dari sekolompok mereka yang intoleran agar Wiladah Sayyidah Fathimah tidak diselenggarakan di kota Bangil.Kelompok Salafi Wahabi bercelana cingkrang dan memakai rompi terlihat sangat menonjol dalam demo tersebut.

Sungguh ironis sebuah negeri yang plural dan multi keyakinan yang selama ini terkenal dengan jiwa toleransinya maka akhir-akhir ini ternodai dengan massifnya kampanye penyesatan dan pengkafiran dari kelompok fanatik yang menganggap diri merekalah pemilik satu-satunya kebenaran dan yang menyelisihi pendapat kelompoknya adalah sesat bahkan mereka kafirkan.

Massa berkumpul dan menolak peringatan Haul Sayyidah Fatimah yang diselenggarakan sebuah LSM bernama Islamic Women Center (IWOC) di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur. Acara ini dianggap sebagai ajang pengkaderan aliran Syiah.

“Acara dimulai, mereka datang dipimpin Ustazd Nadhir Basyaib, Anggota DPRD PKS Kabupaten Pasuruan,” kata tuan rumah acara Haul Sayyidah Fatimah,Jumat (1/4).

Menurut dia, Nadhir membawa massa sebanyak seratusan orang. Mereka mendekati lokasi acara dan meminta agar peringatan Haul Sayyidah Fatimah dibubarkan.

“Menurut keterangan beberapa warga setempat saat kita wawancarai, mereka menolak namanya disebutkan, bahwa Bangil dari dulu sampai saat ini tidak mengerikan begini, namun saat banyaknya mantan-mantan Ekspatriat Suriah yang berikan ceramah di Masjid Ar-Riyadh milik kelompok yang konon dibilang Wahabi atau PKS itu, Bangil sering memanas, dan tindakan aparat juga kurang tanggap, dan menurut saksi mata dilapangan setiap malam Rabu di Masjid Jami’ Bangil salah satu Ust … memberikan ceramah yang mengadu domba Sektarian, kami sebagai warga bangil aja sudah sumpek mendengarkan ceramah tak bermutu itu, namun ya begitu mereka masih saja suka adu domba, padahal pihak pemkab dan polisi Pasuruan mengetahui hal tersebut, namun tidak ada tindakan tegas untuk membungkam ceramah provokasi tersebut. Lihat saja yang demo itu banyak yang bercelana cingkrang, jenggotnya panjang-panjang mirip ISIS. itu salah satu pengakuan dari warga bangil yang kami temui di lokasi kejadian. Saat ini pihak kepolisian Polres dan Pemkab Pasuruan belum memberikan pernyataan tentang hal ini.”

Aksi yang digelar di Alun-alun dan dilanjutkan longmarch di sekitaran bangil, mereka tidak menginginkan acara itu terjadi. Itulah fakta dari gerombolan anti keluarga Nabi yang ingin menjauhkan umat Islam dari sejarah dan kecintaan kepada keluarga Nabi. Banyak para pemuda dan simpatisan dari PKS yang ikut dalam barisan pendemo. Mereka membubarkan acara itu hanya karena mereka ingin hapus sejarah keluarga Nabi di hati dan pikiran umat Islam.






(Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: