Pengurus PP Muhammaiyah. (Foto: Detikom)
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mendukung langkah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang akan segera menutup lokalisasi hunian padat di Kalijodo dan mengubahnya menjadi area hijau. Namun, Haedar meminta upaya penutupan Kalijodo harus mengedepankan sisi manusiawi dan memberi solusi bagi warga.
“Harus ada solusi juga, yakni membuat alternatif kerja. Jadi kebijakan (penutupan Kalijodo) kalau soal itu kita setuju, tapi harus ada alternatif yang bisa membina dan memberi jalan keluar bagi perekonomian mereka,” ujar Haedar di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Senin, 15 Februari 2016.
Haedar pun meminta agar Ahok mencontoh upaya penutupan lokalisasi yang pernah dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso saat menggusur lokalisasi Kramat Tunggak menjadi Islamic Center dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang berhasil menata kawasan prostitusi Dolly di wilayahnya.
“Tiru saja yang dilakukan Sutiyoso, kan cukup bagus, Bu Risma juga. Tidak hanya mengusir, tapi juga harus ada solusi,” kata Haedar.
Belajar dari Kalijodo, dia meminta agar ke depan pemerintah melakukan penataan dalam pembangunan kota. Pengawasan dan penertiban bangunan-bangunan liar yang berpotensi disalahgunakan untuk tempat prostitusi maupun perjudian harus lebih ditingkatkan.
”Kita di mana saja pokoknya dilingkup pembangunan itu mendukung langkah-langkah positif dalam menertibkan kota. Yang penting pembangunan juga harus menyertakan moral,” pungkas Haedar.
Kalijodo Tanah Negara
Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas mengingatkan bahwa tanah milik negara tak bisa dikuasai warga. Warga kawasan Kalijodo menolak direlokasi dengan alasan sudah mendiami kawasan tersebut bertahun-tahun.
“Kalau itu tanah negara, pemerintah berhak mengambilnya. Tinggal perkara hukum dan legalnya diselesaikan secara hukum. Kalau memang tanah negara, siapapun dan berapa lamapun dia mendiami tidak bisa dia menguasai,” kata Ketua PP Muhammadiyah Yuhanar Ilyas di kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Senin 15 Februari 2016
Muhammadiyah menyatakan dukungannya kepada Ahok untuk menertibkan kawasan lokalisasi Kalijodo. Menurut Yuhanar, hal utama yang dilihat Muhammadiyah dalam kawasan lokalisasi adalah masa depan anak-anak dilokasasi.
“Kalau tinggal di lokasi perjudian, prostitusi akan merusak anak-anaknya,” sambungnya.
Yunahar juga berpesan agar Pemprov DKI melakukan pendekatan persuasif dan manusiawi pada warga yang bermukim di wilayah tersebut. Selain itu, harus ada solusi mengenai tempat tinggal dan pekerjaan yang mumpuni buat mereka.
“Dikasih rusun baguslah daripada tinggal di tempat sampah penyakit bgitu? Ini kan realitas. Kalau mereka disuruh pindah dari situ mereka akan tinggal di mana? Kalau pulang kampung, dibantu transportnya,” ujar guru besar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu.
(Liputan6/Detikom/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email