Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menyampaikan bahwa pihaknya akan bekerjasama dengan China untuk menanggulangi pencegahan uji coba rudal kembali oleh Korea Utara. Pasalnya, Korea Utara mengklaim telah melakukan uji coba Bom Hidrogen dan Rudal serta mengeluarkan ancaman kepada negara barat.
Obama mengatakan kedua negara menginginkan Semenanjung Peninsula bebas dari Nuklir. “Kami mengadakan pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela pertemuan tentang nuklir di Washington pada Kamis,” kata Presiden AS sebagaimana dilansir BBC, Jumat (1/3/2016).
Obama mengaku, dirinya dan Xi Jinping tengah berupaya untuk menyepakati “bagaimana kami dapat menghalangi aksi seperti uji coba nuklir yang meningkatkan ketegangan dan melanggar aturan internasional”.
Sementara itu, presiden China yang akrab disapa Xi itu juga mengatakan bahwa penting bagi seluruh pihak untuk melaksanakan seluruh sanksi baru yang telah disepakati secara “penuh dan ketat”.
Adapun China dan Korea Utara merupakan sekutu dekat dan mitra dagang terbesar. Namun, pihak China juga bertanggung jawab akan keamanan internasional.
Karena itu, Wakil Menteri Luar Negeri China Zheng Zeguang, menegaskan kedua presiden bertukar pandangan secara terbuka dan mendalam mengenai berbagai isu, dan mencapai konsensus yang penting. Ia menyebut pertemuan itu merupakan pertemuan positif, konstruktif dan bermanfaat.
Sebagaimana yang telah diberitakan sebelumnya bahwa Korea Utara melakukan uji coba nuklir pada 6 Januari lalu dan meluncurkan satelit pada 7 Februari lalu yang melanggar sanksi PBB.
Kemudian, PBB dan Washington menerapkan sanksi lanjutan terhadap Pyongyang, antara lain untuk memeriksa pengiriman barang dari dan ke Korut. Langkah itu didukung oleh China setelah dua bulan perundingan antara Beijing dan Washington.
(Empat-Pilar-MPR/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email