Ulama Islam Syiah telah mengajarkan akhlak terhadap para sahabat Nabi Saw. Bagi mereka, penghinaan dan pelecekan atas sahabat-sahabat Nabi Saw yang mulia adalah tindakan yang haram karena bertentangan dengan ajaran para Imam mereka. Seperti yang telah ditegaskan oleh pemimpin spiritual Iran, Imam Ali Khamenei serta banyak ulama Syiah lainnya, kali ini pemimpin muslim Syiah Irak mengulang kembali penegasan yang sama. Ini menjadi pelajaran besar bagi siapa saja yang mengaku pengikut Islam Syiah, sekaligus menjawab tuduhan dari kelompok Nasibi [lppimakassar.net]
Ayatullah al Uzhma Sayyid Ali Sistani ulama marja taklid Syiah kembali merilis fatwa yang menyatakan penghinaan dan pelecehan terhadap sahabat-sahabat Nabi Saw adalah haram hukumnya dan menyelisihi jalan Ahlul Bait as. “Aksi tersebut harus dikecam keras, sebab bertentangan dengan apa yang telah digariskan para Aimmah as untuk para Syiahnya.” Tegas beliau.
Menurut Kantor Berita ABNA, menyikapi aksi bom bunuh diri anasir kelompok Wahabi yang merenggut sejumlah nyawa peziarah dari warga Syiah yang sedang dalam perjalanan menuju Kadzimain dalam rangka memperingati kesyahidan Imam Jawad as beberapa hari sebelumnya, sejumlah pemuda yang mengklaim diri Syiah melakukan kecaman dan protes keras. Dengan mengendarai mobil yang dilengkapi pembesar suara di kota ‘Azamiyah yang mayoritas warganya adalah pengikut Ahlus Sunnah, demonstran tersebut mengecam aksi biadab dan pengecut tersebut sembari menghina dan melecehkan beberapa sahabat dan Aisyah istri Nabi.
Video aksi kontroversial tersebut dengan begitu cepat beredar di laman jaringan sosial seperti Facebook dan Twiter serta dipublish melalui Youtube, dan menjadi pembicaraan hangat banyak kalangan. Dengan tersebarnya aksi penghinaan tersebut, sejumlah warga Sunni dari enam provinsi di kawasan utara Irak melakukan aksi unjuk rasa balasan, dengan mengutuk warga Syiah yang mengecam dan melakukan penghinaan terhadap sahabat dan tokoh-tokoh yang diagungkan kaum Sunni.
Muhammad Thaha al Mahdun salah seorang pejabat Irak mengatakan, “Dengan adanya aksi unjuk rasa serentak di enam provinsi Al Anbar, Shalahuddin, Kurkuk, Ninui, Diyali dan Baghdad menyebabkan kantor-kantor pemerintahan dan sekolah harus diliburkan kecuali pihak keamanan dan kepolisian serta rumah sakit.”
Ke enam provinsi yang melakukan aksi unjuk rasa tersebut, pada tahun sebelumnya adalah yang juga melakukan demonstrasi besar-besaran menentang pemerintahan Nuri Maliki.
Menghindari terjadinya perpecahan yang bertentangan dengan upaya keras ulama-ulama Sunni dan Syiah di Irak yang bertekad menciptakan persatuan nasional rakyat Irak, Ayatullah al Uzhma Sayyid Ali Sistani ulama marja taklid Syiah kembali merilis fatwa yang menyatakan penghinaan dan pelecehan terhadap sahabat-sahabat Nabi Saw adalah haram hukumnya dan menyelisihi jalan Ahlul Bait as. “Aksi tersebut harus dikecam keras, sebab bertentangan dengan apa yang telah digariskan para Aimmah as untuk para Syiahnya.” Tegas beliau.
(ABNA/LPPI-Makasar/Al-Shia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email