Pesan Rahbar

Home » » Banyak Militannya Membelot, ISIS Gunakan Tentara Bocah

Banyak Militannya Membelot, ISIS Gunakan Tentara Bocah

Written By Unknown on Friday 20 May 2016 | 21:38:00

Amerika Serikat menyebut ISIS mulai andalkan tentara cilik (Foto: Twitter)

Amerika Serikat (AS) mengatakan, kelompok ISIS kini banyak mengandalkan tentara bocah untuk mengangkat senjata menyusul meningkatnya jumlah pasukannya yang membelot.

“Pemimpin ISIS mencoba berjuang dengan kemampuan mereka merekrut dan mempertahankan orang-orang mereka,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri John Kirby baru baru ini.

Pengumuman dari AS itu keluar setelah seorang militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal AS menyerah pada pasukan Kurdi Peshmerga di dekat Sinjar, Irak utara. Militan yang menyerah itu, seperti dilaporkan Guardian, Selasa 15 Maret 2016 diduga telah membelot dari kelompok ISIS di Mosul.

Tentara ISIS baik lokal maupun asing banyak yang hengkang. Kebanyakan dari mereka meninggalkan organisasi itu karena bayaran yang berkurang. Tak sedikit dari mereka tewas atau dibunuh karena dianggap melakukan pengkhianatan.

John Kirby menolak mengkonfirmasi militan ISIS yang menyerah pada pasukan Kurdi Pershmerga merupakan warga AS atau bukan.

”Kami bekerja sama dengan pihak berwenang Irak dan Kurdi untuk mencoba untuk mendapatkan informasi lebih lanjut untuk mengkonfirmasi kebenaran laporan tersebut,” katanya.

“Semakin banyaknya pengkhianatan di level prajurit menengah, sehingga grup itu bergantung pada tentara bocah,” lanjut Kirby.

“Awalnya, mereka menggunakan bocah-bocah untuk mengoleksi data intelijen, informasi dan menggunakan mereka sebagai bomber bunuh diri…yang hingga kini masih dilakukan,” tambah lagi.

“Sekarang, kami mendapati laporan para bocah itu bersanding dengan tentara dewasa di lapangan.”

Kendati demikian, AS masih menganggap ancaman ISIS dengan sangat serius.”ISIS masih sangat mematikan,” ujarnya.

Militer AS selama 2 tahun telah memimpin koalisi 60 negara untuk melawan ISIS.Grup teroris itu telah menguasai sebagian wilayah Irak dan Suriah.

Sementara itu dialog damai tengah dilakukan di Suriah antara pemerintah rezim Bashar al-Assad dan oposisi. Salah satu poin penting adalah gencatan senjata dan pada hari Selasa, 15 Maret 2016, Rusia mengonfirmasi menarik tentaranya yang selama ini mendukung Damaskus.

(Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: