Pesan Rahbar

Home » » Cara Menguatkan Daya Ingat dan Pikir secara Spiritual

Cara Menguatkan Daya Ingat dan Pikir secara Spiritual

Written By Unknown on Saturday, 7 May 2016 | 18:32:00


Hal-hal yang patut diperhatikan guna menguatkan hafalan dan pemahaman dapat dibagi menjadi beberapa bagian:

A. Terkait dengan hal-hal spiritual:

1. Mengingat Allah Swt (Mengamalkan amalan-amalan ritual dan taklif-taklif syar’i khususnya salat awal waktu).
2. Membaca doa yang berpengaruh guna menguatkan ingatan. Diriwayatkan dari Imam Maksum bahwa mintalah kepada Allah Swt sehingga akalmu dikuatkan dan mohonlah kepada Allah Swt[1] supaya engkau mudah memahami dan mengerti sebagai contoh beberapa doa yang berguna untuk menguatkan ingatan dan hafalan.

Pertama: seperti doa yang diajarkan Rasulullah Saw kepada Amirul Mukminin Ali As:[2]

«سبحان من لايعتدى على اهل مملكته، سبحان من لايأخذ اهل الارض بالوان العذاب، سبحان الرؤوف الرحيم، اللهم اجعل لى فى قلبى نورا و بصرا و فهما و علما انك على كل شى‏ء قدير».

Kedua: Sayid Ibnu Thawus meriwayatkan bahwa untuk menguatkan hati bacalah tiga kali doa berikut ini:[3]

«يا حى يا قيوم يا لااله الا انت اسئلك أن تحيى قلبى اللّهم صل على محمد و آل محمد».

Ketiga: Doa ketika belajar[4]

«اللهم اخرجنى من ظلمات الوهم و اكرمنى بنور الفهم. اللّهم افتح علينا ابواب رحمتك و انشر علينا خزائن علومك برحمتك يا ارحم الراحمين».

Keempat: Setiap hari seusai salat Subuh sebelum berkata sesuatu bacalah:[5]

«يا حى يا قيّوم فلا يفوت شيئا علمه و لايؤده». 

3. Membaca al-Quran khususnya ayat al-kursi.
4. Menjauhi hal-hal yang menyebabkan lupa seperti berbuat maksiat dan dosa, sangat loba terhadap dunia, bermain-main lebih dari batasan, gundah dan sedih atas masalah-masalah duniawi.[6]
5. Meminimalisir stress dan bersikap tenang khususnya tatkala belajar.
6. Menjaga pikiran jangan sampai sibuk memikirkan banyak hal.
7. Menguatkan konsentrasi dan ketelitian.

Apa yang berkaitan dengan penguatan hafalan dan ingatan seperti yang dijelaskan dalam literatur-literatur riwayat dan doa tidak dapat dinilai sebagai sebab sempurna. Sebagian faktor yang berkaitan dengan ingatan dan hafalan, tidak berada dalam kekuasaan kita. Sebagianya berkaitan dengan faktor genetika dan keturunan.

Dengan kata lain, ingatan dan hafalan serta kesiapan setiap orang merupakan hasil dari beragam faktor keturunan dan lingkungan yang sebagiannya tidak berada dalam kekuasaan kita. Contoh yang disebutkan di atas dan sebagian berada di luar ikhtiar manusia seperti peran faktor-faktor genetik nenek moyang. Karena itu, jangan berharap yang tidak-tidak bahwa dengan menjalankan amalan-amalan di atas tentu saja berpengaruh tercipta mukjizat sehingga tiba-tiba IQ anda dari level 90 naik menjadi 130 dan apabila tidak demikian keyakinan terhadap anjuran-anjuran para maksum akan berkurang. Benar, seorang cerdas dengan nilai 100 dapat dikuatkan sehingga lebih produktif. Namun pada satu periode perkembangan seperti periode janin dan masa-masa pertama kehidupan balita, dapat berdasarkan asupan yang benar untuk ibu demikian juga untuk anak di samping itu memperkaya lingkungan (milieu) perkembangan anak dengan menyediakan pelbagai stimulus sehat lingkungan bahkan akan menambah kecerdasan namun pada masa remaja dan usia pertengahan harus lebih dipikirkan untuk menghapus segala yang menghalangi ingatan dan menyiapkan pelbagai kapasitas sehingga dapat menuai pelbagai potensi penciptaan yang ada dalam dirinya. Sejatinya riwayat-riwayat dan anjuran-anjuran ini lebih banyak menyoroti tentang hal ini.

B. Hal-hal terkait dengan urusan Material:
1. Menyiapkan kebutuhan-kebutuhan fisikal dan fisiologikal (makanan yang cukup, olahraga dan menjaga kesehatan).
2. Menggosok gigi.
3. Banyak mengkonsumsi bahan-bahan yang mengandung glukosa seperti kurma, madu, dan sebagainya. Bahan-bahan yang mengandung bahan fosfor dan vitamin seperti susu, minyak ikan, jeruk, sayur-sayuran segar, wortel dan hati. Dalam Mafatih al-Jinan disebutkan bahwa sering mengkonsumsi kismis khususnya ketika ia berwarna merah dan sejumlah 21 biji sebelum makan pagi, memakan pasta manis, daging dekat leher, madu dan lentil sangat baik untuk menguatkan hafalan.[7]
4. Latihan dan mengulang-ulang pelajaran (sangat penting).
5. Setiap 45 menit belajar harus diselingi dengan kira-kira 10 menit istirahat.
6. Olah pernafasan dan untuk mempraktikkan latihan ini cukup sembari berdiri menarik nafas dalam-dalam dan kemudian dilepas pelan-pelan.

C. Menjalankan Anjuran Psikolog:
Psikolog berkata menjalankan beberapa tips berikut ini sangat berguna untuk menguatkan hafalan:
1. Melakukan klasifikasi dalam pikiran. Artinya mengklasifikasi seluruh kata yang ingin dipelajar ke dalam beberapa bagian leksikal kemudian mengklasifiksi bagian ini menjadi beberapa kalimat sehingga kita dapat mengubah kalimat-kalimat ini atau angka-angka menjadi bagian-bagian yang berarti dengan menggunakan metode ini untuk meningkatkan kapasitas memori kita. Misalnya deretan angka-angka 149-2177-619-83 menjadi deretan 1983-1176-1492.
2. Membuatnya bermakna: Metode ini lebih baik dari metode lainnya untuk menguatkan memori kita. Terlebih, kita akan tetap mengingat bahwa apa yang telah kita pelajari lebih baik kita buat bermakna secara mendalam bahkan lebih detil. Jadi, manakala kita ingin menyimpan sebuah catatan buku dalam benak kita akan segera mengingatnya apabila kita fokuskan perhatian kita bukan pada kata-kata melainkan pada maknanya. Dengan demikian, kita akan belajar lebih baik jika kita lebih menaruh perhatian pada kedalaman maknanya.
3. Mengorganisir: Dengan mengorganisir beberapa hal kita dapat dengan mudah mempelajarinya, menjaganya kemudian mengingatnya. Artinya, jika topik yang ingin kita pelajari memiliki banyak cabang maka jalan terbaik untuk menyimpannya dalam benak adalah membuatnya dalam sebuah hirarki rasional dan kemudian dibagi menjadi beberapa bagian terkecil. Contohnya, kita dapat membaginya dari seluru halaman menjadi bagian terkecil (topik utama menjadi subtopik) dan dari atas ke bawah. Sebagai hasilnya, kita akan mempelajri dan mengingatnya dengan mudah dalam benak kita.
4. Membuat tenunan dalam pikiran: Tatkala kita mempelajari sesuatu, biasanya kita melakukannya pada waktu, tempat dan kondisi tertentu. Situasi dan kondisi yang di dalamnya kita belajar disebut sebagai “baft” (tenunan). Dengan cara demikian, kita akan mudah mengingat topik-topik yang telah kita pelajari jikwa kita menata situasi dan kondisi yang sama sebagaimana sebelumnya kita belajar. Misalnya ketika Anda ingin dengan mudah mengingat nama-nama teman kelasmu, Anda harus berjalan di sepanjang koridor sekolah Anda lulus untuk mengingat masa-masa Anda belajar bersama teman kelas Anda, sehingga Anda mudah mengingat nama-nama mereka dengan mudah.
5. Menerapkan metode PQ4R. Metode ini membantu murid-murid untuk mengingat buku pelajaran mereka sebagaimana yang akan dijelaskan . Nama ini erupakan akronim dan singkatan dari kata-kata berkut ini:
a. Preview.
b. Bertanya (Question).
c. Membaca (Read).
d. Berpikir (Reflect).
e. Recite (Membacanya dengan hafalan).
f. Mengulang-ulang (Review).

Preview: Melakukan survey atau menskan bahan secara cepat untuk memperoleh gagasan umum, topik utama dan subtopik. Menaruh perhatian pada judul dan subjudul-subjudul, mengidentifikasi apa yang Anda baca dan pelajari. Dengan kata lain, melihat sepanjang buku dan membaca kepala judul dari setiap pasal dan setiap pasal terbagi menjadi beberapa bab. Baca paragraf pertama dan terakhir pada setiap babnya. Melihat ilustrasi dari setiap bab. Membaca inset di bawah gambar dan meluangkan waktu beberapa menit untuk melihat diagram, grapik dan peta.

Question: Bertanyalah kepada diri Anda sendiri tentang bahan yang Anda baca sebelumnya. Menggunakan kepala judul untuk menciptakan pertanyaan-pertanyaan dengan mengajukan 5 W (why, where, what, who, when) + 1 H (how). Dengan kata lain, pikirkan tentang informasi yang Anda pelajari pada preview. Bertanyalah kepada diri Anda sendiri. Pikirkan apa yang telah Anda ketahui tentang gagasan yang Anda lihat pada preview. Kira-kira menurut Anda poin apa saja yang dapat dimunculkan pada pasal ini? Pelajaran apa yang Anda harapkan dari bacaan ini? Dan seterusnya.
Read: Membaca bahan. Baca halaman buku di hadapan Anda. Sekiranya ada yang nampak penting, maka buatlah catatan kecil di atas kertas. Jika buku itu milik Anda sendiri, buatlah catatan di pinggir halaman buku dan berikan stabilo bagian-bagian penting dari buku itu. Jika Anda tidak dapat menulis catatan di pinggiran buku maka buatlah catatan pada kertas yang berbeda.

Reflect: Pikirkanlah bahan bacaan Anda. Upayakan untuk mengerti dan buatlah informasi yang disuguhkan kepada Anda itu bermakna:
(1) dengan menghubungkan dengan hal-hal yang telah Anda ketahui.
(2) menghubungkan subtopik-subtopik yang Anda dengan konsep-konsep atau prinsip-prinsip utama.
(3). Berusaha memecahkan pelbagai pertentangan yang ada buku yang Anda baca dan
(4) Berusaha memecahkan persoalan dari bahan bacaan yang ada.

Dengan kata lain, luangkan waktu untuk memikirkan dan merefleksikan apa yang Anda baca. Bagaimana bacaan isi dan judul itu saling berhubungan? Bagaimana informasi yang Anda dapatkan dari buku itu sesuai dengan apa yang telah Anda pelajari sebelumnya? Informasi baru apa yang Anda dapatkan? Apakah isi bacaan itu mencakup informasi yang Anda harapkan? Apakah informasi itu mengejutkan Anda?

Recite: Mengingat-ingat informasi dengan menyebutkannya melalui lisan, bertanya dan menjawab pertanyaan. Anda boleh menggunakan kepala judul, kata-kata yang telah distabilo, catatan pada gagasan utama untuk menciptakan pertanyaan-pertanyaan. Dengan kata lain, pikirkan bahan bacaan Anda. Diskusikan dengan orang lain atau tulis poin utama yang Anda pelajari. Secara uum, menulis informasi dengan tangan akan membantu mengingatkan bahan yang telah dibaca. Jika itu menyulitkan Anda, maka siapkan catatan ringkas atau diskusikan dengan teman-teman Anda. Sangat penting membuat ringkasan dengan menggunakan bahasa Anda sendiri. Jelaskan itu kepada orang lain atau baca sendiri catatan Anda dengan suara keras (yang dapat didengar). Kalau bisa menggunakan grafik untuk meningkatkan pemahaman Anda bagiamana konsep-konsep yang Anda baca dalam bacaan itu berhubungan satu sama lain.

Review: Pada langkah akhir, aktiflah meninjau ulang bahan-bahan yang telah Anda baca, fokuskan dengan bertanya kepada diri Anda sendiri; baca ulang bahannya hanya jika Anda tidak yakin jawabannya.[8]

Demikian juga, pertimbangkan poin-poin utama dari bahan bacaan Anda. Apakah pertanyaan-pertanyaan Anda terjawab? Apakah menurut hemat Anda poin-poin penulis sepenuhnya dapat dimengerti?

Selamat Mencoba…Semoga Sukses!

Referensi:
[1]. Bihâr al-Anwâr, jil. 1, hal. 224, riwayat 17, riwayat Unwan Bashri.
[2]. Mafâtih al-Jinân, pasal pertama dari bab pertama, Doa-doa salat.
[3]. Ibid, Bâqiyat al-Shâlihât.
[4]. Ibid.
[5]. Ibid.
[6]. Ibid.
[7]. Ibid.
[8]. Diadaptasi dari CD Parseman dengan sedikit perubahan.

(Muslim-Syiah/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: