Pesan Rahbar

Home » » Haedar Nashir Ungkap Konsep Moderasi Muhammadiyah Tangkal Terorisme

Haedar Nashir Ungkap Konsep Moderasi Muhammadiyah Tangkal Terorisme

Written By Unknown on Wednesday 4 May 2016 | 20:33:00


Muhammadiyah menegaskan sejak awal sebagai gerakan dakwah berbasis keagamaan dan Islam, menolak terorisme yang menyebar ancaman, ketakutan dan kerusakan di muka bumi oleh siapapun atas nama apapun. Ketua PP Muhammadiyah Dr Haedar Nashir menyatakan, organisasi yang dipimpinnya tidak pernah berubah dan terus melakukan langkah-langkah kontra terorisme.

“Muhammadiyah mempunyai pandangan tentang konsep moderasi, melawan konsep radikalisme termasuk didslamnya ada konsep terorisme. Jika kami golongan Islam moderat tidak boleh menawarkan sesuatu yang radikal atau ekstrim,”kata Haedar saat memberi sambutan dalam Halaqah Fikih Antiterorisme di Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Selasa 3 Mei 2016.

Bagi Muhammadiyah sambungnya, melawan terorisme dan radikalisme dengan moderasi. Muhammadiyah masih kata dia, tidak pada posisi deradikalisme. Menurutnya deradikalisme adalah bentuk ekstrim dsri radikalisme. “Ekstrim dilawan ekstrim lahir ekstrim yang baru,” tambahnya.

Ia memaparkan, perang saat zaman nabi itu terjadi tetapi perang itu penuh etika. Sifatnya lanjutnya, adalah membela diri dan banyak tidak bolehnya dibandingkan bolehnya sehingga perang tidak bisa brutal. Yang terjadi saat ini, penyalahgunaan konsep tersebut menjadi ekstrim.

“Muhammadiyah ingin menjelaskan konsep jihad secara holistik sehingga orang tidak lagi menyalahgunakannya. Pandangan ekstrim lain, menempatkan pada titik nol sehingga meniadakan pandangan jihad dan itulah konsep deradikalisme,” tuturnya.

Pandangan yang moderat tidak bisa cepat tapi menurutnya, dalam jangka panjang akan menciptakan rasionalitas publik, kedewasaan publik dan keberanian publik untuk anti teror secara rasional objektif. Muhammadiyah jelasnya, akan terus melakukan hal itu.”Prinsip sama anti terorisme dan kami berharap ada peta terorisme yang obyektif di Indonesia sehingga sebagai masyarakat bisa melakukan perannya masing-masing. Kami sebagai gerakan keagamaan bisa melakukan perannya,”papar Haedar.

Pemberantasan terorisme harus ditempatkan berada di atas koridor hukum dan moral.

(Suara-Merdeka/Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: