Pesan Rahbar

Home » » Jokowi Sebut Rusia Adalah Sahabat Indonesia

Jokowi Sebut Rusia Adalah Sahabat Indonesia

Written By Unknown on Monday 23 May 2016 | 21:00:00

Presiden RI Joko Widodo (kiri) dan (kanan) Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela KTT APEC Beijing pada 10 November 2014

Dalam sebuah wawancara dengan media Rusia Tass, yang dirilis pada Senin 16 Mei 2016, Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi mengaku senang dengan kerjasma yang dilakukan antara Indonesia dan Rusia dalam beberapa tahun terakhir.

Jokowi menilai Rusia adalah salah satu negara sahabat Indonesia. Dirinya menyatakan, Indonesia berencana untuk meningkatkan hubungan dalam berbagai bidang dengan Negeri Beruang Merah itu.

Menurutnya, Rusia telah memberikan kontribusi cukup besar dalam perkembangan Indonesia.

“Indonesia dan Rusia telah menjadi teman dekat selama bertahun-tahun. Kami sangat menghargai kontribusi negara Anda untuk pengembangan ekonomi Indonesia,” ucap Jokowi dalam wawancara tersebut.

“Saya sangat berharap bahwa kita akan dapat bersama-sama meningkatkan volume omset perdagangan kedua negara. Kami juga mengundang investor Rusia ke Indonesia. Selain itu, negara kita tertarik dalam meningkatkan arus wisatawan dari Rusia,” sambungnya.

Sementara itu Kementerian Luar Negeri menyatakan Presiden Jokowi akan melakukan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Sochi untuk membahas beberapa kerja sama bilateral.

Pertemuan kedua presiden itu dilakukan sebelum pelaksanaan KTT Asean-Rusia yang diselenggarakan di Sochi pada 20 Mei 2016. 

KTT ini diharapkan akan menghasilkan sebuah deklarasi yang akan menjadi dasar untuk rencana aksi kerjasama Rusia-ASEAN di bidang politik, ekonomi dan budaya, serta di bidang keamanan.

Berdasarkan keterangan pers, Selasa 17 Mei 2016, pertemuan bilateral di Sochi, Presiden Jokowi dengan Presiden Putin akan membahas beberapa isu kerja sama, antara lain di bidang ekonomi, pertahanan dan keamanan, dan energi.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi akan menyampaikan harapan agar para investor dari Rusia dapat didorong untuk melakukan investasi di bidang infrastruktur dan energi di Indonesia.

Kedua pemimpin juga akan membahas beberapa isu regional dan internasional seperti, Laut China Selatan, situasi di Suriah dan perkembangan di Timur Tengah.

Pada kunjungan Presiden RI ke Rusia, rencananya akan ada penandatanganan beberapa nota kesepahaman, antara lain untuk kerja sama di bidang pertahanan, penanganan penangkapan ikan secara ilegal, dan kearsipan.

Kedua presiden telah beberapa kali bertemu dalam berbagai pertemuan internasional. Pertemuan terakhir adalah di sela-sela KTT APEC Beijing pada 10 November 2014.

Rusia memiliki arti penting bagi Indonesia, mengingat kedua negara telah melakukan hubungan bilateral selama 66 tahun, yakni sejak 1950.

Pada 2003, pemerintah Indonesia dan Rusia telah menandatangani Deklarasi Kerangka Hubungan Persahabatan dan Kemitraan dalam Abad ke-21 dengan fokus bidang ekonomi, teknik militer, dan iptek.

Rusia juga merupakan salah satu mitra dagang utama bagi Indonesia, khususnya untuk produk minyak sawit mentah (CPO) dan industri pertahanan. Nilai Perdagangan Indonesia-Rusia pada 2015 mencapai US$1,98 miliar.

Produk yang diekspor Indonesia ke Rusia adalah CPO (50% dari total perdagangan), perabotan, ikan, coklat, mentega, teh, kopi. Produk yang diimpor Indonesia dari Rusia adalah alutsista, besi baja, pupuk, logam, karet sintetis dan aluminium.

Rusia juga merupakan salah satu investor asing cukup besar di Indonesia. Pada 2015, total investasi Rusia mencapai US$1,01 juta. Sektor unggulan investasi Rusia adalah perhotelan dan restoran.

Rusia juga menunjukkan minat untuk melakukan investasi di bidang infrastruktur, pertambangan dan energi. Turis Rusia yang berkunjung ke Indonesia menempati posisi lima terbesar bagi turis asal Eropa. Pada 2015, sebanyak 5.012 orang wisatawan Rusia mengunjungi Indonesia.

(Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: