Pesan Rahbar

Home » » Kisah Penciptaan Isa Putra Maryam

Kisah Penciptaan Isa Putra Maryam

Written By Unknown on Thursday 5 May 2016 | 20:12:00


Allah Swt berfirman dalam surat Ali Imran ayat ke 59 sebagai berikut; ”Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia”.


Syarah dan Tafsir

Dalam ayat ini Allah Swt berfirman bahwa penciptaan Isa a.s serupa dengan penciptaan Adam a.s. Allah telah menciptakannya dari tanah tanpa keberadaan seorang ayah dan ibu, melainkan hanya dengan firman Allah Azza wa Jalla kepadanya; ”kun” (jadilah).


Pada ayat ke 45 dalam surat Ali Imran, al-Qur`an al-Karim berbicara tentang Isa bin Maryam a.s dan menjelaskan pase-pase kehidupannya yang unik dari sisi proses kelahiran, pendidikan, pertumbuhan, pengutusannya sebagai rosul, risalahnya, karomahnya, mukjizatnya dan kenaikannya ke langit. Melalui ayat ini al-Qur`an berusaha mengangkat kerancuan seputarnya.

Pertanyaan, bagaimana mungkin seseorang dilahirkan hanya dari keberadaan seorang ibu dan tanpa ayah? Atau bagaimana mungkin seseorang dilahirkan tanpa proses pertemuan sel telur dan sperma?

Apakah ayat tersebut bermaksud menjawab kerancuan ini dimana ia mengatakan; Bukankah Kami telah menciptakan Adam tanpa seorang ayah? Yakni ayat tersebut seakan-akan ingin mengatakan bahwa penciptaan Adam yang jauh lebi sulit dari penciptaan Isa, karena penciptaan Isa masih melalui keberadaan seorang ibu, sementara penciptaan Adam tanpa keberadaan keduanya; ibu dan ayah. Karena itu, penciptaan Adam jauh lebih sulit dari penciptaan Isa a.s.

Penciptaan seperti ini tidaklah sulit bagi Allah Swt. Sesungguhnya Allah Swt apabila berfirman; jadilah, maka sesuatu pun akan menjadi (kun fayakûn) . Tidaklah beda bagi Allah antara penciptaan yang besar dan yang kecil, antara yang sulit dan yang mudah.

Sesungguhnya Allah Swt apabila berkehendak menciptakan sebuah alam seperti alam kita ini sekarang dengan segala bintang dan benda-benda lainnya, sebagaimana ditunjukan hasil-hasi riset ilmiah tentang keagungan dan kebesaran alam ini, maka Ia pun bisa menciptakannya.

Apabila seseorang dalam shalatnya membayangkan sedang berada di hadapan Sang Pencipta yang memiliki kekuasaan dan keagungan seperti ini, dan merasakan bahwa ia benar-benar berbicara kepada setiap wujud, dipastikan shalatnya dan kondisinya saat shalat akan jauh berbeda dan lebih sempurna.


Kekuasaan Allah dalam ungkapan Amirul mukminin a.s

Dalam khutbahnya ke 185 dalam Nahjul Balaghah, Imam Ali a.s berbicara tentang kekuasaan Allah dengan penjelaskan dan ungakapan sangat indah sebagaimana akan kita lihat di sini; ”h.130”. Lalu beliau menjelaskan bagaimana penciptaan semut dan kerumitan kompoisisi makhluk kecil ini.

Di antara penghalang yang menghalangi seseorang mengetahui keajaiban penciptaan adalah penghalang kebiasaan, karena sebuah kebiasan dapat melupakan seseorang dari keagungan sesuatu. Semut misalnya, karena jumlahnya sangat banyak keberadaannya pun menajdi biasa dan kita pun melihatnya hanya biasa-biasa saja. Sesuatu yang membuat seseorang lupa akan keagungan penciptaannya, padahal jika dibandingkan dengan ciptaan-ciptaan atau kreasi paling penting manusia akan jelaslah bagaimana keagungannya.

Sesungguhnya penciptaan pesawat terbang adalah penciptaan yang sangat bergantung kepada berbagai keahlian. Di udara ia membawa terbang orang dan barang-barang. Dalam awaknya terdapat sejumlah komponen persis seperti sebuah kota kecil.

Pesawat ini –yang ditemukan melalui peran sebuah keahlian teknik dan kreasi manusia- jika dibandingkan dengan seekor semut –yang merupakan wujud kekuasaan Allah Azza wa Jalla paling kecil- tentu keagungan semut akan jauh lebih besar dari keagungan sebuah pesawat terbang. Demikian itu, karena seekor semut sekalipun bentuknya kecil dan kurus ia mengandung segala sesuatu. Padanya terdapat sejumlah anggota badan, seperti penglihatan, pendengaran, kaki, tangan, alat pengunyah, alat reproduksi, pengetahuan kearsitekan membangun rumah, menyediakan dan menyimpan makanan dengan sempurna dan tidak rusak, dan anggota tubuh lainnya. Bagaimana menurutmu wujud kecil ini memiliki semua anggota-anggota badan ini?

Adapun sebuah pesawat, ia tetap saja tidak memiliki sejumlah kompenen seabagimana dimiliki semut. Ia tidak memiliki alat reproduksi dan beberapa komponen lainnya, bahkan ia tidak dapat bergerak dengan sendirinya. Untuk bergerak saja, pesawat membutuhan bantuan para teknisi dan insinyur.

Memang manusia akan mendapatkan petunjuk dan akan takjub dari penciptaan manusia tanpa ayah, jika ia memikirkan dan merenungkan penciptaan Allah. Ia harus bersujud kepada Tuhan yang Maha Kuasa ini, sebagaimana ia harus menyampaikan shalawat dan salam kepada manusia sempurna, Imam Ali a.s karena telah berhasil mensifati kekuasaan yang tak terbatas ini dengan bentuk yang cukup indah dan mengagumkan.


Penciptaan manusia

Di sana terdapat dua pandangan pokok tentang penciptaan manusia; Pertama, tanawwu`ul anwâ` (variasi spesies). Para pendukung pandangan ini meyakini bahwa manusia merupakan ciptaan indevenden sebagaimana penciptaan hewan-hewan lainnya. Pandangan ini biasa disebut tsubûtul anwâ` (ketetapan spesies-spesies).

Kedua, evolusi spesies-spesies (tabaddulul anwâ). Sebuah pandangan yang populer di kalangan para ilmuan alam yang mengatakan bahwa penciptaan dimulai dengan keberadaan sel-sel yang mengapung di lautan. Sel ini tumbuh secara bertahap sehingga berevolusi menjadi ikan. Lalu ikan-ikan ini bertambah banyak dan sebagiannya pindah ke daratan diterpa ombak laut. Selanjutnya ia berevolusi secara bertahap menjadi hewan darat yang salah satunya adalah monyet. Berikutnya sejumlah moyet berevolusi secara sempurna menjadi manusia.

Apakah para pendukung teori evolusi ini mempunyai argumentasi kuat atas pandangannya?

Tidak, mereka tidak memiliki argumentasi kuat karena pandangannya merujuk kepada jutaan tahun lalu, hingga ke suatu zaman yang di sana manusia sama sekali tidak ada, ke suatu zaman yang tidak bisa dideteksi secara akurat, dan kita tidak memiliki bukti-bukti dan peninggalan masa-masa tersebut?


Perbedaan antara asumsi dan hukum

Sejumlah permasalahan yang dicoba diangkat, dan memungkinkan untuk diuji dan dipaparkan melalui metode eksperimen ilmiah hingga berubah menjadi sebuah hukum ketika ia terbukti kebenarannya, seperti asumsi bahwa kesepatan cahaya adalah 300.000 kilometer per detik. Adapun kaidah-kaidah yang tidak dapat dipaparkan melalui metode eksperimen, ia dapat ditetapkan dengan akal melalui kaidah dan pembuktikan-pembuktiaan rasional, maka itu disebut hipotesa (fardhiyyah).

Atas dasar ini, teori evolusi (tabaddulul anwâ) terkategori sebagai hipotesa dan bukan hukum, dan diantara karakteristik sebuah hipotesa adalah dapat mengalami perubahan, pergantian dan bahkan pengguguran. Misalnya sebuah hipotesa mengatakan bahwa manusia empat puluh ribu tahun yang lalu berbeda dengan manusia sekarang. Para ahli kepurbakalaan menemukan rahasia-rahasia yang berkaitan dengan dua juta tahun sebelum masa kita sekarang menyingkap kemiripan orang pada masa itu dengan orang pada masa sekarang. Dengan ini, maka gugurlah hipotesa di atas.


Pandangan al-Qur`an dalam penciptaan manusia

Sesungguhnya teori variasi spesies (tanawwu`ul anwâ) ia juga dapat disimpulkan dari al-Qur`an. Qur`an nampak mendukung teori ini. Adapun teori evolusi (tabaddulul anwâ) tidaklah mungkin mengangapnya sebagai sebuah hukum tetap. Al-hasil, mana pun yang benar, pertama atau yang kedua, tafsir al-Qur`an tetap tidak akan berubah.

Sekalipun ternyata teori evolusi yang benar, maka kita tetap akan katakan; sesungguhnya Yang dapat menciptakan wujud bakteri juga kuasa menciptakan Isa a.s tanpa perlu pada keberadaan seorang ayah dan ibu. Hal ini sejalan dengan pandangan para sarjanan alam yang menyatakan bahwa keberadaaan-keberadaaan (al-Maujudât) dapat berkembang biak tanpa perlu kepada proses pertemuan (perkawinan). Hewan-hewan pun dapat berkembang biak dengan cara membelah dua tanpa perlu keberadaan jantan. Dan kalau alam saja memungkinkan untuk itu, maka kelahiran Isa a.s bukanlah satu-satunya kasus yang menakjubkan, bahkan ada wujud lain yang jauh lebih menakjubkan darinya.

(Muslim-Syiah/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: