Pesan Rahbar

Home » » Nahimunkar.com Adu-Domba Ulama dan Habaib

Nahimunkar.com Adu-Domba Ulama dan Habaib

Written By Unknown on Sunday 22 May 2016 | 00:28:00

Kembali lagi seakan tak pernah kehabisan bahan dan cerita dongeng situs nahimunkar.com melakukan provokasi dan adu-domba antar sesama Ulama NU, antara Ulama dengan Habaib, dan antara Habaib dengan Habaib. Nahimunkar.com memmuat tulisan dengan judul Contoh Perusak Agama Masa Kini dengan foto Habib Lutfi bin Yahya sebagai seorang yang dituduh sebagai perusak Agama.

Silahkan simak opini yang dimuat di situs nahimunkar.com ini sebagai berikut:


Ucapan Habib Lutfi Terkait Pemimpin Muslim dan Non Muslim menurut nahimunkar.com

Jakarta – Habib Lutfi Bin Yahya memberikan komentarnya terkait polemik yang saat ini tengah hanyat d…

HARIANINDO.COM/ Harianindo

***

Itulah contoh suara orang yang sok tahu, berani melangkahi ayat. Ayata-ayat larangan mengangkat orang kafir sebagai pemimpin itu sudah jelas. Ketika sudah ada ayat yang tegas, maka tidak perlu ada qiyas (analog, perbandingan).
Al-Qur’an melarang menjadikan orang kafir sebagai Pemimpin

QS. 3. Aali ‘Imraan : 28.

{لَا يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللَّهِ فِي شَيْءٍ إِلَّا أَنْ تَتَّقُوا مِنْهُمْ تُقَاةً وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ نَفْسَهُ وَإِلَى اللَّهِ الْمَصِيرُ} [آل عمران: 28]

“Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi WALI (PEMIMPIN/PELINDUNG) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Alloh, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Alloh memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Alloh kembali(mu).”

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ } [المائدة: 51]

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Alloh tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang ZALIM.” (QS. 5. Al-Maa-idah : 51).

{ بَشِّرِ الْمُنَافِقِينَ بِأَنَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا (138) الَّذِينَ يَتَّخِذُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَيَبْتَغُونَ عِنْدَهُمُ الْعِزَّةَ فَإِنَّ الْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا} [النساء: 138، 139]

“Kabarkanlah kepada orang-orang MUNAFIQ bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih. (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu ? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Alloh.” (QS. 4. An-Nisaa’ : 138-139).

Ayat-ayat itu dan masih ada ayat-ayat lainnya, itu sudah jelas dan tegas, dilarang mengangkat orang non Islam alias kafir untuk jadi pemimpin ataupun teman dekat. Ketika sudah ada ayat tegas, bahkan bukan hanya satu, maka sama sekali tidak butuh adanya qiyas, analog, perbandingan ataupun pendapat-pendapat.

Bila ditolerir adanya qiyas/ perbandingan, padahal sudah ada ayat yang tegas melarangnya, maka semua aturan dari ayat akan muspra sia sia, tidak berguna dan tidak usah dipakai semuanya. Itulah sebenar-benar sejatinya menolak ayat Allah.

Coba saja, ketika sudah ada ayat larangan menikahi wanita musyrik, lalu dikilahi dengan: ini kan masalah gairah hidup dan cinta, jadi apakah ketika sudah sama-sama bergairah hidup dan saling cinta, kemudian harus menunggu wanita muslimah yang tidak kita cintai?

Ketika yang dipakai justru pendapat, bukan ayat, maka berarti sama dengan membuang ayat, dan agar mengikuti pendapat orang. Itulah sebenar-benarnya perusakan Islam.

Coba kita lihat ayat larangan orang mukmin menikahi wanita musyrikat.

{وَلَا تَنْكِحُوا الْمُشْرِكَاتِ حَتَّى يُؤْمِنَّ} [البقرة: 221]

Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. [Al Baqarah221]

Ketentuan yang sudah ada dalam ayat itu, bagaimanapun sudah merupakan ketentuan dari Allah Ta’ala, tidak boleh kita memilih selainnya. Karena Allah Ta’ala telah menegaskan:

وَمَا كَانَ لِمُؤۡمِنٖ وَلَا مُؤۡمِنَةٍ إِذَا قَضَى ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥٓ أَمۡرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ ٱلۡخِيَرَةُ مِنۡ أَمۡرِهِمۡۗ وَمَن يَعۡصِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدۡ ضَلَّ ضَلَٰلٗا مُّبِينٗا ٣٦ [سورة الأحزاب,٣٦]

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata [Al Ahzab36]

Contoh di atas jelas-jelas nyata, terkena ayat:

وَمَن يَعۡصِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدۡ ضَلَّ ضَلَٰلٗا مُّبِينٗا ٣٦ [سورة الأحزاب,٣٦]

“Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” [Al Ahzab36].

Benar-benar perusak agama!

(nahimunkar.com) https://www.nahimunkar.com/contoh-perusak-agama-masa-kini/


(Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: