Lakukan apapun dengan yang terbaik yakni dengan upaya yang maksimum, dengan kata lain maksud dari kata-kata ini ialah sebagaimana yang telah dilakukan Hazhrat Abaas a.s apa yang sekiranya mungkin beliau melakukannya.
Seorang peneliti dan penulis sejarah Islam Hujjatul Islam Ali Akbari Mahdi Poor dalam wawancaranya ia menjelaskan tentang Hadhrat Abbas a.s yang ketika menyebut namanya maka yang langsung terlintas ialah sifat-sifat yang menjadi pembelajaran bagi kita seperti ketulusan, loyalitas, keberanian dan ketaatan kepada Imam Zamannya.
Kita harus mengambil pelajaran darinya tentang bagaimana agar kita bisa taat dihadapan Imam a.s. sebagaimana Al-Qur’an dalam masalah ketaatan mengatakan : “Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad saaw), dan pemimpin kalian…”. Dalam ayat ini menyebut ketaatan dengan ketaatan muthlak. Akan tetapi selain dari ketaatan yang disebutkan dalam ayat ini bersifat terbatas, sebagai contoh ketaatan kepada ayah dan ibu adalah wajib, namun hanya terbatas pada hal yang tidak bertentangan dengan perintah dan larangan Allah swt, yang mana jika orang tua kita menyuruh kita untuk melakukan perbuatan yang menyekutukan Allah atau perbuatan-perbuatan yang dilarang Allah maka ketaatan kepadanya tidaklah wajib.
Hadhrat Abu Fadhl Abbas sepanjang hidupnya mentaati Amirul Mukminin dan juga Imam Hasan dan juga Imam Husain a.s dengan segala ketaatan muthlak. Terdapat sebuah ungkapan yang sangat luar biasa dari Imam Maksum a.s yang mana dalam doa ziarah untuk Hadhrat Abbas a.s disebutkan “aku bersaksi bahwasanya engkau telah melakukan dengan segala upaya”, dengan kata lain maksud dari ungkapan ini ialah Hadhrat Abbas a.s apa yang sekiranya mungkin telah dilakukannya, dan jika tidak dilakukannya maka kemungkinan untuk melakukannya tidak ada, jelas Hujjatul Islam Akbari.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email