Pesan Rahbar

Home » » Yamul Quds, Jalan Pembebasan Islam

Yamul Quds, Jalan Pembebasan Islam

Written By Unknown on Sunday 22 May 2016 | 03:06:00


Saat ini, kita menyaksikan orang-orang tak berdosa menemui ajalnya. Mereka dilukai hatinya dan dibunuh harapan hidupnya. Di Palestina, saudara-saudari kita diusir dari kampung halamannya. Mereka dipaksa meninggalkan agama dan keyakinannya. Mereka disiksa untuk menyerahkan hak miliknya. Mereka dibunuh untuk memilih kata “ya” pada penjarahan tanah airnya. Dunia sedang berduka, kemanusiaan sedang ditenggelamkan atas nama war against terrorist.

Di Palestina yang lain, atas nama war againts terrorist. Amerika menduduki Afganistan dan membunuh warga tak berdosa. Di Palestina yang lain, atas nama demokrasi, Amerika membumi hanguskan Irak, membunuh tanpa rasa bersalah, menodai kota-kota dan tempat ibadah. Di Palestina yang lain, atas nama Hak Asasi Manusia, tiap negara dipaksa mengikuti model tunggal. Amerika dan sekutu-sekutunya memegang hegemoni politik, ekonomi, militer, dan informasi. Maka, banyak pemimpin negara harus sungkem, untuk mendapat restu dan perlindungan dari Amerika. Rasionalitas " Either with us or with the terrorist" dan cara-cara primitif yang kasar disandingkan dengan kegemulaian retorika dan komat-kamit diplomasi. Negara-negara dipaksa memilih didukung atau ditendang. Seperti kata Sardar “Inilah mimpi Amerika, mimpi buruk dunia”- American dream, global nightmare.

Namun, roda sejarah selalu berubah. Disana, masih ada yang tetap setia melakukan perlawanan. Slogan, “death to Amerika, death to Israel” bergema ke seantero dunia. Meski seruan dan slogan itu nampak remeh, namun sejatinya mampu merubah peta baru sejarah peradaban manusia. Palestina bukan hanya milik bangsa Palestina, bukan semata milik umat Islam apalagi bangsa Arab. Tapi, Palestina milik dunia dan umat manusia yang hak dan hidupnya dirampas Israel dengan cara paksa.

Lalu, apa yang diharapkan Palestina kepada kita? Kesadaran dunia melawan arogansi Israel dan Amerika. Kebangkitan dunia menegakkan keadilan sekaligus memberantas kediktatoran dimana saja. Jika Amerika dan sekutunya mendukung Israel dengan segala daya, lalu apa yang kita lakukan untuk membantu saudara kita di Palestina dan di belahan bumi lain? Solidaritas kemanusaiaan, dengan apa saja! Berbagi derita, tertusuk padamu berdarah padaku !

Ya….meski yel-yel dan slogan itu oleh sebagian orang dipandang sebagai tindakan keputusasaan, namun geliat dan ruhnya mampu mengubah peta sejarah Palestina dan umat manusia.

Pertama menyangkut kekejian dan kekejaman yang diperjuangkan Israel di bumi pendudukan Palestina, akan dikenang secara abadi dalam sejarah peradaban manusia. Israel menghalalkan segala cara dalam melakukan pendudukan di bumi Palestina. Genosida dan Holocaust atas nama rakyat Palestina akan abadi. Pengrusakan rumah-rumah penduduk, penyerangan dan intimidasi ke kamp-kamp pengungsian, serta membunuh masyarakat sipil akan terukir dalam sejarah.

Kedua akan selalu abadi dalam sejarah peradaban manusia adalah perjuangan dan difak rakyat Palestina, rakyat yang berada dibawah kepungan merkava dan terisolir tembok-tembok baja, namun demikian tidak menyurutkan perjuangan dan difak bahkan semakin menyala-nyala.

Ketiga akan abadi dalam sejarah adalah diamnya masyarakat dan negara-negara di dunia, khususnya negara-negara Eropa dan Amerika yang acapkali mendengungkan hak asasi manusia dan demokrasi, memerankan dirinya sebagai pembela hak asasi manusia lebih memilih membisu terhadap kejahatan yang dilakukan Israel secara terang-terangan dan membabi-buta. Bahkan lebih parah dari itu mereka menjadi pembela dan penopang kejahatan Israel. Amerika bahkan menjadi sekutu Israel dalam melakukan kejahatan dan selalu mendukung kejahatan zionis. Diamnya masyarakat internasional, Perserikatan Bangsa Bangsa, serta negara-negara Eropa yang mengklaim dirinya sebagai pembela hak asasi manusia adalah tanda tanya besar terlebih lagi diamnya negara-negara kaum berigal.

Yah…. kita tidak mampu berbuat apa-apa selain memberikan solidaritas dan dukungan moral dengan mengumandangkan slogan-slogan dan kutukan terhadap tindak kejahatan. Karenanya, propaganda, agitasi, tekanan Israel, Amerika dan sekutunya yang ditujukan kepada kita membuka lebar-lebar kesadaran dan kewaspadaan bahwa slogan “Mampus Amerika, Mampus Israel” cukup membuat hati mereka bergetar.

Kebebasan akan terus dituntut, pembebasan terus diusahakan, nafas-nafas sengal itu akan lepas lega, suara-suara parau akan menggema penuh asa, jeritan-jeritan pilu akan melantunkan syair kemenangan. Dan, perlawanan akan terus menggelinding, memecah ketenangan bohong, membongkar kedamaian palsu. Perlawanan menyatakan untuk yang kesekian kalinya bahwa Zionis Israel itu kecil, lemah dan akan selalu keok!

Yaumullah, Yaumul Quds....

(Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: