Uskup Agung Vincenzo Paglia, menteri keluarga Vatikan, menghadiri seminar ilmiah bertajuk “Agama, Keluarga, dan Perubahan Sosial” hari ini yang digelar oleh Markas Hauzah Ilmiah Putri di Qom, Republik Islam Iran.
“Seminar ini akan membawa kita ke arah persahabatan, perdamaian, dan kesehatian guna mengambil sebuah langkah positif untuk dunia dan masa depan seluruh masyarakat,” ujar Paglia dalam kesempatan berorasi.
Ketika menilai kunjungan ini, Paglia mengaku bahwa kunjungan ini beraroma keimanan yang terpatri dalam dada kultur seluruh bangsa dunia. Kota Qom adalah salah satu pusat kultur Syiah. Ilmu dan iman terpatri mendalam di kota ini.
“Syiah adalah sebuah mazhab yang berkomitmen membina manusia dan mengarahkan umat manusia kepada kebajikan dan keimanan,” tukas Paglia.
Paglia menekankan, semakin kita bergerak ke arah mendalam, hanya persahabatan dan keterikatan hakiki yang berfungsi.
Paglia mengakui, pengalaman hubungan antara Islam dan Kristen lebih dalam. “Nama Isa dan Maryam yang ditegaskan dalam Al-Quran sangat mempengaruhi diri saya. Saya merasa berada di rumah saya sendiri,” tuturnya.
“Sekalipun kita berada di dua tempat yang berjauhan, semangat satu pemikiran mendominasi diri kita. Hal ini membuktikan bahwa Syiah dan Katholik memiliki hubungan yang sangat dekat,” tambah Paglia.
“Sekarang ini,” lanjut Paglia, “Syiah dan Katholik harus bekerja sama. Dunia kita sekarang ini memerlukan koalisi dan kebersatuan kita supaya kita bisa menangani problematika yang sedang dihadapi umat manusia.”
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email