Pesan Rahbar

Home » » HTI Nantangin Debat, PCNU Jember: Kami Siap Dialog Dimana pun dan Kapan pun

HTI Nantangin Debat, PCNU Jember: Kami Siap Dialog Dimana pun dan Kapan pun

Written By Unknown on Wednesday, 8 June 2016 | 02:38:00


Pengurus Cabang NU Kabupaten Jember menjawab tantangan Hizbut Tahrir Indonesia untuk berdialog soal Islam, NKRI, dan Pancasila. Hal ini menjadi benang merah diskusi bertema Langkah Taktis dan Strategis Menyikapi HTI di Universitas Islam Jember, Rabu (4/5/2016).

"Nanti yang akan menjawab tantangan itu adalah Lajnah Bahtsul Masail NU Jember," kata Ketua PCNU Jember KH Abdullah Syamsul Arifin.

Abdullah mempersilakan HTI memilih lokasi dialog. "Di media massa, HTI menyatakan siap untuk berdialog. Silakan. Kami jamin aman, tidak akan ada aksi massa. Nanti Banser akan mengamankannya," katanya.

Juru bicara LBM NU Jember Abdul Wahab Ahmad menegaskan kesiapan untuk berdialog dengan HTI. "Kami sudah siap. Mau dialog di mana pun dan kapan pun," katanya.

"Kami tentu akan mendialogkan bagaimana HTI di Indonesia. Kami akan mempertanyakan pernyataan HTI yang cinta NKRI dan Pancasila, tapi itu berlawanan dengan dokumen-dokumen resmi mereka," kata Wahab.

LBM NU Jember akan menampilkan sosok HTI ke publik. "Kita terbuka saja, siapa mereka, di Indonesia bagaimana, posisinya bagaimana, misinya apa. Jadi kita agar sama-sama tahu. Selama ini kita tahu keberadaan mereka menimbulkan penolakan masyarakat dan ide-idenya cukup radikal untuk diterapkan di Indonesia," kata Wahab.

Menurut Wahab, HTI berbeda dengan gerakan-gerakan transnasional keagamaan di Indonesia. "HTI punya misi itu (khilafah), sementara yang lain tidak," katanya.

"Perlu dicatat, HTI bisa bergerak bebas di Indonesia karena demokrasi. Di negara-negara lain di Timur Tengah, yang demokrasinya di bawah Indonesia, mereka sudah dilarang. Kalau HTI mau mengkritik demokrasi, perlu dipertanyakan," kata Wahab.

Keberadaan HTI di Jember memunculkan protes dari Gerakan Pemuda Ansor. Muktamar yang digelar di rumah makan New Sari Utama, Minggu (1/5/2016), buyar setelah massa Ansor datang. Ansor menilai HTI sudah melawan hukum, karena menolak NKRI dan Pancasila.

(Muslimedia-News/KBA-Aswaja/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita:

  • Liburan ke Puncak? Mampir di Masjid At Ta’awun
  • Suara Azan dan Polusi Suara di Israel
  • Terbongkar! Fakta, Pelaku Penyebar Isu Rush Money Ternyata Seorang Guru. Sangat Tidak Mendidik
  • Bikin Ngakak! WNI di Australia Yang Sebut Jokowi 'Pakde' Ini Dapat Hadiah Sepeda
  • Anggota PKS Ini Diduga Terlibat Sindikat Saracen. Simak!
  • Masjid Sultan Abu Bakar Tertua dan Termegah di Malaysia
  • Selalu Fokus kepada Imam Mahdi afs Kokohkan Iman
  • Iran Akan Kirim Delegasi Dagang Terbesarnya ke Yunani
  • Keadaan Dunia Sebelum Kemunculan Imam Zaman afs
  • Menggali Rahasia Do'a Nabi khidir; Bab XIII: Berlebihan dan Melampaui Batas
Index »

KULINER

Index »

LIFESTYLE

Index »

KELUARGA

Index »

AL QURAN

Index »

SENI

Index »

SAINS - FILSAFAT DAN TEKNOLOGI

Index »

SEPUTAR AGAMA

Index »

OPINI

Index »

OPINI

Index »

MAKAM SUCI

Index »

PANDUAN BLOG

Index »

SENI