Kepala Intelijen Israel: Kami Tak Ingin ISIS Kalah di Suriah

Intelijen Israel tidak menginginkan ISIS mengalami kekalahan di Suriah. (Foto: Sputnik/Vladimir Astapkovich) 

Kepala Intelijen Israel, Mayor Jenderal Herzi Halevy, dalam sebuah pidato di Konferensi Herzliya,mengatakan bahwa pihaknya tidak ingin ISIS kalah dalam perang di Suriah. Dia lebih suka Iran dan sekutunya terus beperang dengan ISIS.

Dalam pidato berbahasa Ibrani yang dilansir NRG, jenderal Israel ini menyatakan keprihatinannya tentang serangan baru-baru ini terhadap wilayah ISIS di Suriah.

Dia mengatakan bahwa dalam tiga bulan terakhir kelompok ISIS atau Islamic State di Suriah dan Irak menghadapi situasi paling sulit sejak kelompok itu mendeklarasikan “kekhalifahan”.

Meski Kepala Intelijen Israel blak-blakan tentang sikapnya terhadap kelompok ISIS, namun Pemerintah Israel secara resmi tidak pernah berani terang-terangan mendukung ISIS dan kelangsungan hidup kelompok yang dipimpin Abu Bakr al-Baghdadi itu.

Menurut Halevy, kekalahan ISIS di Suriah akan menempatkan Israel dalam posisi sulit. “Israel akan melakukan semua yang kita dapat, sehingga tidak menemukan diri kita dalam situasi seperti itu,” lanjut dia, seperti dikutip Sputniknews, Kamis (23/6/2016).

Pada bulan Januari lalu, Menteri Pertahanan Israel; Moshe Ya'alon—yang baru-baru ini mengundurkan diri—mengatakan di Konferensi Institut Studi Keamanan Nasional (INSS) di Tel Aviv, bahwa Iran lebih berbahaya ketimbang ISIS. Alasannya, Iran menimbulkan lebih serius bagi Israel.

”Kami percaya (Daesh) akan akhirnya dikalahkan, setelah serangan yang membuat kelompok itu menderita, dan dalam serangan terhadap cadangan minyaknya,” ujarnya.

(Sputnik-News/Sindo-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)