Sebuah masjid di Ghouta Timur, Suriah, rusak terkena serangan udara. (Foto: AFP/ABD DOUMANY)
Sedikitnya 22 serangan udara menghantam salah satu markas pemberontak di wilayah timur Damaskus setelah gencatan senjata sementara berakhir pada Selasa malam.
Menurut laporan organisasi Syrian Observatory for Human Rights, Rabu (4/5/2016), serangan yang diduga berasal dari rezim Suriah menghantam wilayah Ghouta Timur, yang kemudian diikuti baku tembak. Pertempuran terpusat di kota Deir al-Assafir, di mana serangan udara di lokasi tersebut pada Maret lalu menewaskan 33 warga sipil, 12 di antaranya anak-anak.
Seperti dilansir AFP, Observatory melaporkan belum mendapat kabar mengenai jumlah korban jiwa. Otoritas kota Douma di dekat lokasi mengonfirmasi adanya pertempuran dan serangan udara di Ghouta Timur.
Rusia dan Amerika Serikat menyepakati gencatan senjata sementara pekan lalu atas pertempuran di Ghouta Timur dan provinsi Latakia. Masa tenang ini diterapkan untuk memperluas gencatan senjata di Suriah yang sudah dirancang AS dan Rusia pada Februari.
Masa gencatan senjata di Ghouta Timur awalnya hanya 24 jam, tapi diperpanjang hingga dua kali, dan berakhir pada Selasa malam.
Pecahnya pertempuran terbaru mempersulit penerapan gencatan senjata sementara di kota Aleppo, yang sejak dua pekan terakhir diwarnai aksi kekerasan.
Lebih dari 270 ribu orang di Suriah tewas sejak perang sipil meletus pada Maret 2011.
(AFP/Metro-Tv-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email