Bangunan yang hancur dalam serangan udara di Aleppo, Suriah, 25 Juni 2016. (Foto: AFP)
Pesawat tempur Rusia dan Suriah bersama-sama menggempur area yang dikuasai pemberontak di kota Aleppo, Sabtu (25/6/2016). Gempuran dilakukan seiring semakin mendekatnya pasukan darat Suriah ke jalur pasokan pemberontak.
Seorang koresponden AFP di bagian timur Aleppo mengatakan serangkaian serangan udara berlangsung sejak malam hingga pagi hari.
Aleppo, yang merupakan kota penghubung perdagangan dan manufaktur sebelum perang sipil meletus pada 2011, telah menjadi medan pertempuran sejak pemberontak merebut permukiman wilayah timur di tahun 2012,
Gencatan senjata dua hari yang dimediasi Rusia dan Amerika Serikat (AS) bulan ini berakhir tanpa ada perpanjangan. Moskow mengingatkan akan terus melanjutkan serangan udara, dengan alasan pemberontak gagal menepati janji untuk berpisah dengan loyalis kelompok teroris al-Qaeda.
Grup pemantau Syrian Observatory for Human Rights melaporkan serangan udara Rusia difokuskan pada Jalur Castello.
"Rusia mendukung pasukan rezim di ujung utara kota, sementara pesawat Suriah membombardir permukiman timur," kata pimpinan Observatory Rami Abdel Rahman.
Kelompok pertahanan sipil White Helmets melaporkan seorang anak kecil menjadi satu dari dua korban tewas akibat serangan di permukiman Al-Maysar.
"Dalam dua hari terakhir, saya dan anak saya tidak dapat tidur semalaman karena suara ledakan yang belum pernah kami dengar sebelumnya," tutur Abu Ahmed, seorang penjaga toko.
"Kami belum dapat mengambil barang dagangan karena dua hari ini tidak bisa menggunakan jalur (Castello)," sambung dia.
Serangan terbaru pemerintah rezim di Aleppo terjadi satu hari setelah grup militan Hizbullah bertekad mengirim lebih banyak pejuang untuk bergabung dalam "perang terhebat" di Suriah.
(AFP/Metro-Tv-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email