Pesan Rahbar

Home » » Turki Pertimbangkan Keanggotaan Uni Eropa Setelah Brexit

Turki Pertimbangkan Keanggotaan Uni Eropa Setelah Brexit

Written By Unknown on Sunday, 26 June 2016 | 01:37:00

Perdana Menteri Turki Binali Yildirim, Rabu, 1 Juni 2016. (Foto: AP/Petros Karadjias)

Para pejabat senior Turki pada Jumat (24/6) mengatakan Turki mendukung Uni Eropa yang kuat dan bersatu, dengan keinginan untuk bergabung sebagai anggota yang terhormat dan setara, demikian laporan NTV.

Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mengatakan ia berharap keputusan rakyat Inggris akan membawa hasil yang baik, setelah Inggris memberi suara untuk keluar dari Uni Eropa dalam satu referendum. Ia juga memperingatkan keluarnya Inggris adalah ungkapan ketidakpuasan.

Dia menegaskan Uni Eropa mesti menilai visi masa depannya secara layak. Wakil Perdana Menteri Turki Mehmek Simsek menggambarkan di akun Twitternya pilihan rakyat Inggris meninggalkan Uni Eropa sebagai kotak Pandora yang terbuka.

Wakil lain Perdana Menteri Turki Nurettin Canikli mengatakan keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa menandai awal perpecahan perhimpunan tersebut, dan "Inggris adalah yang pertama meninggalkan kapal".

Referendum diselenggarakan pada Kamis (23/6) dan hasilnya ialah Inggris keluar dari blok itu setelah 43 tahun menjadi anggotanya. Sebagai akibatnya, ketidaktentuan meningkat bagi upaya Turki menjadi anggota Uni Eropa.

"Jika Turki mencapai tahap bergabung dengan Uni Eropa sebagai anggota penuh, kami akan bertanya lebih dulu kepada rakyat Turki," kata Yildirim.

Ia menjawab pertanyaan apakah Turki akan menyelenggarakan referendum mengenai masuknya negara tersebut dalam ke Uni Eropa. Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu kembali menyatakan tujuan Turki ialah bergabung dengan Uni Eropa sebagai anggota yang terhormat dan setara. Ia menegaskan Uni Eropa mesti menerima keanggotaan penuh Turki pada tahap itu.

Menteri Urusan Uni Eropa dan Kepala Perunding Turki Omer Celik mengatakan Turki adalah satu negara Eropa dan pemain penting, meskipun bukan anggota persatuan tersebut. "Negara Eropa masih tak bisa menyelesaikan masalah yang ada," ia menambahkan.

(AP/NTV/Antara-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita:

  • Menjelang Arbaʻin, Seluruh Perbatasan Iran Aman
  • Mengapa Ahlulbait As hanya dikhusukan untuk beberapa orang saja?
  • Adil Al-Jubair Sedang Berusaha Menghilangkan Jejak
  • Algojo ISIS Berjuluk
  • Syiah di Indonesia Bukan Mazhab Baru
  • Di Terima Berita Dari Timur-Tengah: Demo Memprotes Pernyataan Gubernur Jakarta Terkait Al-Quran
  • Kisah Sedih Nenek Sidup, Listrik Rumahnya Dimatiin dan Diusir Karena Dukung Ahok
  • Jaringan Teror Bom Beirut di Tahan
  • Mata Uang Emas Langka Terkait Yesus Kristus dan Injil Ini Ditemukan di Israel
  • Beredar Video FPI, HTI dan ISIS Sedang Latihan Bersama. Ternyata!
Index »

KULINER

Index »

LIFESTYLE

Index »

KELUARGA

Index »

AL QURAN

Index »

SENI

Index »

SAINS - FILSAFAT DAN TEKNOLOGI

Index »

SEPUTAR AGAMA

Index »

OPINI

Index »

OPINI

Index »

MAKAM SUCI

Index »

PANDUAN BLOG

Index »

SENI

 
Shares
FacebookXPinterestEmailSumoMe