Pesan Rahbar

Home » » Wahabi Membuat Puluhan Situs Anti Syiah di Internet dan Keberadaan Yaseer al Habib Menggembirakan Kaum Wahabi

Wahabi Membuat Puluhan Situs Anti Syiah di Internet dan Keberadaan Yaseer al Habib Menggembirakan Kaum Wahabi

Written By Unknown on Saturday, 18 June 2016 | 11:42:00


Meskipun perbuatan Yasser al Habib tidak mewakili Syiah Imamiah, bahkan telah mendapat kecaman keras dari para ulama dan cendekiawan Syiah seluruh dunia, kelompok Wahabi tetap mengeksploitasi isu ini untuk kepentingannya.
____________________________________

Dengan tersebarnya ceramah-ceramah Yasser al Habib di London yang mengatas namakan diri sebagai ulama Syiah yang melakukan penghinaan terhadap beberapa simbol-simbol Ahlus Sunnah, kelompok radikal Wahabi melakukan tindakan balasan dengan membuka beberapa situs internet yang berisikan materi-materi yang mencerca aqidah Syiah.Seperti dilangsirkan Oleh ABNA.

Dalam situs-situs internet tersebut, ekstremis Wahabi telah melakukan penghinaan terhadap beberapa nama yang dianggap suci buat pengikut Syiah Imamiyah dengan perkataan yang tersangat keji.

Dalam laman web berjudul «منتديات امام الزمان» (Komunitas Situs Internet Imam Zaman) mengandungi satu tulisan yang mengingkari keberadaan Imam Zaman. Terdapat juga satu artikel yang menghina para Marji’ Syiah terutama Ayatullah Imam Khomeini. Dan beberapa artikel penghinaan lainnya, diantaranya, artikel yang berjudul, “Iblis salah seorang Maula Ali bin Abi Talib!! (Na’uzubillah).

Situs web yang lain menyebut diri mereka «منتدیات الصدیقة عائشة» (Komunitas Aisyah as Siddiqiyah) yang katanya berdasarkan pada penelitian mendalam mengenai pengaruh Aisyah dalam al-Quran, Sunnah, dan kesusasteraan. Situs web ini memperkenalkan Aisyah dengan gelaran-gelaran Faqihah, Muhaddith, Shadiqah, Thahirah dan lain-lain lagi. Sementara itu gelaran-gelaran khusus untuk Fathimah tidak disebutkan. Pada sisi lain, digambarkan kononnya Syiah sama sekali tidak memanggil Aisyah sebagai Ummul Mukminin. Sebagian dari tulisan di dalam halaman situs ini mengandung perkataan-perkataan yang menyakitkan yang dinisbahkan kepada Fatimah az Zahra as, dan mempersoalkan kemaksuman beliau.

Pada rubrik lainnya pada situs yang sama, warga Iran mereka gelari sebagai Majusi dan Musyrik. Ratusan gambar dan film dokumenter peringatan duka cita umat Syiah di tempat-tempat Ahlul Bait termasuk di jalan-jalan sekitar Iran dan Iraq dimasukkan demi menunjukkan bahwa Syiah sebagai kaum Musrikin dan bukan bagian dari kelompok Islam.

Selain itu beberapa situs web yang lain menyebut diri mereka sebagai Komunitas Pembela Sahabat, Komunitas Ahlusunnah dan Komunitas Amamah. Web site yang terakhir mengandung materi-materi yang berisikan penghinaan kepada para ulama Syiah, dan menyebut bahwa Yasser al Habib adalah juga ulama besar Syiah karena memakai pakaian yang sama dikenakan oleh mayoritas ulama-ulama Syiah.

Sementara al-Sardab, situs anti Syiah yang lebih ekstrim lagi menyebatkan fitnah dan kebohongan terhadap aqidah Syiah dibanding situs-situs yang lain, termasuk kedustaan mengenai ulama-ulama dan para maraji’ Syiah. Dalam situs ini juga dimuat beberapa film dan video klip singkat yang menghina aqidah dan ritual-ritual pengikut Syiah.


Semua fitnah ini dilancarkan kelompok ekstrim Wahabi pada saat Ayatullah Sayyid Ali Khamenei justru memberi reaksi terhadap ucapan Yaseer al-Habib dengan fatwa pengharaman cercaan dan penghinaan terhadap simbol-simbol dan aqidah Ahlus Sunnah. Sementara Ayatullah Makarim Syirazi menganggap Yaseer adalah orang yang tidak tahu apa-apa atau agen upahan untuk memecah belah kaum muslimin. Begitu juga ulama Syiah di negara Kuwait dan Arab Saudi seperti Syaikh ‘Amri, Syaikh Husain Ma’tuq, Syaikh Hasan Saffar, Syaikh Ali Aali Muhsin, Syaikh Abdul Jalil al-Samin, Syaikh Namr dan Sayed Hashim al-Salman menentang keras ucapan Yaseer al-Habib.

Perlu disampaikan, bahwa Yaseer al-Habib tidak mempunyai kelayakan mengenakan pakaian ulama dan tidak pernah disahkan oleh Hauzah Ilmiyah (pusat pendidikan tertinggi Syiah) atau mendapat pengakuan atas kredibilitasnya oleh ulama Marja Syiah manapun. Ceramah-ceramahnya tidak memberi manfaat apapun selain menimbulkan perpecahan dan memancing kaum Wahabi untuk mengkafirkan dan membenarkan tindakan teror dan pembunuhan mereka terhadap orang-orang Syiah. Yaseer al-Habib juga turut menghina ulama Syiah seperti Ayatullah Syahid Mumammad Baqir Sadr dan al-Marhum Ayatullah Bahjat.


Keberadaan Yaseer al Habib Menggembirakan Kaum Wahabi

Meskipun ucapan mufti Arab Saudi tidak beralasan, namun dibalik itu mereka sendiri tidak dapat memungkiri bahwa perkembangan dakwah Syiah semakin pesat, meskipun mereka tetap saja mengingkarinya.

Mufti Arab Saudi Syaikh Abdul Aziz Aali Syaikh berkata, “Dengan adanya ceramah-ceramah pelecehan dan penghinaan terhadap Ummul Mukminin Aisyah oleh ulama Syiah Yaseer al Habib penyebaran mazhab Syiah di negara-negara Arab menjadi terhenti.”

Mufti Arab Saudi ini dalam pertemuannya bersama imam-imam Jum’at dan jamaah masjid Arab Saudi menyatakan, “Ceramah ulama Syiah asal Kuwait Yaseer al Habib menyebabkan tidak sedikit ahlus sunnah yang awalnya cenderung kepada Syiah menjadi sadar dan kembali kepada jalan yang benar.”

Dalam lanjutan penyampainnya dia berkata, “Saya juga mendapat kabar, bahwa pengikut Syiah khususnya di kawasan utara Afrika setelah mendengar ceramah Yaseer al Habib menjadi sadar dan yakin bahwa Syiah adalah mazhab yang batil dan rusak, karenanya mereka kembali kepada mazhab yang benar. Dan ini tentu merupakan kabar yang menggembirakan.”

“Orang-orang Syiah berlindung dibalik semboyan perlawanan terhadap penindasan dan kesyahidan, padahal sudah jelas mereka adalah kelompok sempalan yang hina. Ucapan al-Habib merupakan nikmat dan anugerah Allah yang telah mengungkap hakikat Syiah yang sebenarnya.”.

Meskipun ucapan-ucapan mufti besar Arab Saudi tidak beralasan, namun di balik itu pada hakekatnya justru perkembangan Syiah semakin pesat, meskipun ia menafikannya.

Perlu diingatkan bahwa oknum yang bernama Yaseer al Habib ini sama sekali tidak memiliki kelayakan untuk mengenakan pakaian ulama Syiah, ia bukan lulusan dari hauzah ilmiyah manapun dan bukan pula berasal dari kalangan Marja besar di dunia Syiah. Oknum yang mengatasnamakan diri sebagai ulama Syiah ini telah menyampaikan statemen-statemen yang menyerang kepribadian Ummul Mukminin Aisyah dengan kata-kata yang tidak sopan, dalam sebuah majelis peringatan wafatnya Aisyah Ummul Mukminin itu yang menimbulkan masalah terhadap komunitas Syiah di Kuwait. Ulama Syiah dari Kuwait dan Arab Saudi seperti Syaikh ‘Amari, Syaikh Husain Ma’tuq, Syaikh Hasan Safar, Syaikh Ali Aali Muhsin, Syaikh Abdul Jalil As-Samin, Syaikh Namrun dan Sayed Hashim al-Salman menentang keras tindakan al-Habib tersebut yang disinyalir dapat memecah belah persatuan umat Islam.

Menarik perhatian di sini, ketika pernyataan-pernyataan provokati al-Habib dituntut untuk dimintai pertanggungjawaban, kerajaan Inggris dan organisasi-organisasi penegakan hak asasi manusia di Inggris membela beliau.


Yasser Al Habib itu Tidak Tahu Apa-apa, dan Wahabi Lebih Bodoh Lagi

Pribadi ini memang tidak tahu apa-apa, atau memang sedang tidak waras, namun lebih bodoh dari itu adalah ulama-ulama Wahabi yang bersandar dengan ucapan-ucapan Yasser dengan mengatakan, “Syiah telah menampakkan hakekat aslinya.” Ini menunjukkan mereka berdalil dengan sesuatu yang tidak logis sebab hanya menyandarkan pendapatnya pada satu orang yang tidak dikenal, dan tidak bersandar pada pendapat ulama-ulama Syiah lainnya. Saya menulis sekitar 140 kitab mengenai aqidah, tafsir, dan ilmu-ilmu lainnya dan tidak satupun dalam kitab saya, saya menulis penghinaan terhadap istri Nabi, sementara Yasser tidak menghasilkan karya apapun dan berbicara tanpa sanad.
_________________________________________


Ayatullah al-Uzhma Makarim Syirasi (lihat foto) dalam perkuliahannya ahad kemarin (3/10) menyikapi munculnya fitnah terbaru yang dihadapi umat Syiah dengan keberadaan Yasser al Habib yang mengatasnamakan Syiah telah melakukan penghinaan terhadap istri Nabi Ummul Mukminin Aisyah ra berkata, “Apakah kamu mendengar ada seseorang yang tidak tahu apa-apa namun menyebut diri sebagai ulama Syiah yang sekarang menetap di London yang telah mengucapkan perkataan-perkataan yang tidak sepantasnya disematkan kepada istri Nabi saww?”

Beliau menegaskan bahwa individu tersebut tidak layak mengatasnamakan diri sebagai ulama Syiah sebab tidak memiliki kapasitas apa-apa, ” Pribadi ini memang tidak tahu apa-apa, atau memang sedang tidak waras, namun lebih bodoh dari itu adalah ulama-ulama Wahabi yang bersandar dengan ucapan-ucapan Yasser dengan mengatakan, “Syiah telah menampakkan hakekat aslinya.” Ini menunjukkan mereka berdalil dengan sesuatu yang tidak logis sebab hanya menyandarkan pendapatnya pada satu orang yang tidak dikenal, dan tidak bersandar pada pendapat ulama-ulama Syiah lainnya. Saya menulis sekitar 140 kitab mengenai aqidah, tafsir, dan ilmu-ilmu lainnya dan tidak satupun dalam kitab saya, saya menulis penghinaan terhadap istri Nabi, sementara Yasser tidak menghasilkan karya apapun dan berbicara tanpa sanad.”

Ulama besar yang merupakan marja taklid dalam dunia Syiah ini melanjutkan, “Kami mengatakan bahwa ucapan orang tersebut adalah perkataan buruk dan bohong besar, dan ia tidak tahu apa-apa namun ulama-ulama Wahabi justru bersandar pada ucapannya. Ada kemungkinan ceramah-ceramah tidak senonoh dari orang yang bermukim di London ini adalah sebuah konspirasi, dan Wahabi yang berada di Hijaz memanfaatkan ceramah-ceramah itu untuk merusak citra Syiah dan menimbulkan kebingungan di kalangan umat Islam sampai mereka mendapatkan keuntungan pribadi dari tipu muslihat ini.”

Tenaga pengajar Hauzah Ilmiyah Qom ini melanjutkan, “Di antara syubhat lainnya, yang ulama-ulama Wahabi lontarkan, mereka berkata, kalau memang perbuatan Yasser tersebut sesuatu yang terlaknat lantas mengapa Ayatullah-ayatullah kalian tidak mengatakan apa-apa?. Mereka melontarkan syubhat tersebut dengan terus bertanya sementara kita telah mengutuk perbuatan tersebut dan mengatakan bahwa kita tidak mengenal bentuk penghinaan apapun terhadap istri-istri Nabi, yang kita tahu, penghinaan terhadap istri-istri Nabi sama halnya menghina Nabi sendiri.”

“Apakah Wahabi lupa mengenai fatwa mati Imam Khomaeni terhadap Salman Rusdi yang telah menghina Islam dan menyatakan bahwa ia telah murtad dari Islam? Apa mereka ulama-ulama Wahabi itu tidak mengetahui bahwa Salman Rusdi dalam buku Ayat-ayat Syaitannya itu bukan hanya menghina Nabi namun juga melakukan penghinaan terhadap istri-istri Nabi tetapi mengapa mereka berdiam saja dan tidak mengeluarkan kutukan apapun terhadap Salman Rusdi sementara Imam Khomeini melakukannya?. Ini menunjukkan bahwa mereka bukan ahli logika dan tidak lagi mampu berpikir sehat. Berseberangan dengan mereka, di antara ulama-ulama Sunni mengetahui fatwa-fatwa dan pengecaman kita (ulama-ulama Syiah) dan mereka menyatakan kegembiraannya dengan itu.” Tegasnya.

Ayatullah Makarim Syirasi di akhir pembicaraannya mengatakan, “Kita harus lebih waspada dan berhati-hati dalam setiap diskusi dan dialog, jawablah setiap pertanyaan dengan dalil dan hujjah yang tegas, dengan argumen-argumen yang sehat dan kuat dan jangan melakukan hal-hal yang dapat memicu perselisihan dan semakin memperlebar jurang perpecahan. Saya yakin umat Islam pada akhirnya akan bergandengan tangan satu sama lain dan tidak terjebak dalam fitnah perpecahan yang gencar dihembuskan musuh-musuh Islam.”

yasir alhabib si biangkerok titisan Yahudi.

Diberitakan, pribadi yang bernama Yasser al Habib tidak layak menggunakan pakaian yang merupakan ciri khas pakaian ulama Syiah, karena ia bukan lulusan dan alumni dari Hauzah Ilmiyah manapun.

Yasser al Habib selama bulan Ramadhan kemarin dalam berbagai acara khususnya acara peringatan kematian Aisyah istri Nabi mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang memicu pertikaian dengan menyematkan hal-hal yang tidak pantas kepada Ummul Mukminin Aisyah. Ulama-ulama Syiah dari Arab Saudi dan Kuwait diantaranya, Syaikh Amri, Syaikh Husain Mu’tawaq, Syaikh Hasan Safaar, Saikh Al al-Muhsin, Syaikh Hasyim as salman dan lain-lain telah mengecam keras pernyataan-pernyataan Yasser al Habib yang dianggap telah melukai hati umat Islam.

Sesuatu yang mengherankan, ditengah kecaman kaum muslimin, Yasser al Habib justru mendapat perlindungan dan pembelaan dari pemerintah Inggris.


Saudi Arabia: 600 Ribu Dollar untuk Kehancuran Iran

600 Ribu Dollar untuk Kehancuran Iran

Salah satu media massa di Irak berhasil mengungkap bahwa kerajaan Arab Saudi menghabiskan dana 600 Dollar untuk menjalankan lima satelit dalam proyek penyebaran fitnah. Fitnah yang ditujukan untuk memecah belah antara kelompok ahlu sunah-syiah, dan untuk menghantam Iran. Semua itu mereka lakukan dibawah naungan Amerika, Inggris, dan Zionis Israel.
___________________________________________

Kantor berita ABNA melaporkan, satelit Nahrain net telah dibuat untuk menebarkan fitnah berbahaya serta menciptakan perselisihan antara ahlu sunah dan syiah, berdasarkan laporan ini Muqarran bin Abdul Aziz kepala badan informasi Arab Saudi, memerintahkan pembuatan media provokasi yang baru serta perangkat satelit yang digunakan untuk menyebarkan fitnah di dunia Arab dan dunia Islam. Diberitakan bahwa satelit ini dibuat atas prakarsa Amerika, Inggris, dan rezim zionis. Mereka menggalang dana 600 Dollar untuk menyebarkan fitnah dan kebohongan.

Sumber berita Ma’aridh Saudi di Washington juga menjelaskan bahwa kerajaan Saudi menghabiskan biaya 600 juta dolar untuk proyek ini, bahkan pengeluaran untuk proyek ini bisa mencapai milyaran dolar untuk bisa menyebarkan berbagai macam fitnah diantara ahlu sunah dan syiah serta memunculkan madzhab sufi baru. Berdasarkan sumber berita ini raja Abdullah bin Abdul Aziz telah menyerahkan tugas ini pada dinas bagian informasi dan komunikasi 8 bulan yang lalu. Semua media masa Arab Saudi baik yang didalam atau diluar negeri berhubungan langsung dengan dinas ini, seperti chanel Al Arabiyah dan dua koran internasional As Syarqul Ausath dan Al Hayah yang diterbitakan di London, Satelit As Syarqiya di Irak, dan AL Lubnaniyah yang berhubungan dengan kelompok 14 Maret. Berdasarkan laporan ini, fitnah yang disebutkan tidak akan disebar di kawasan negara-negara Arab tapi ditujukan pada negara-negara Islam yang lain.

Sumber ini menerangkan tujuan kerajaan menggulirkan proyek dengan dana sebanyak ini adalah agar kerajaan Saudi Arabia menjadi perwakilan dunia Islam yang berwenang sepenuhnya pada dua bangunan suci di Mekah dan Madinah. Saudi merasa sudah cukup terdesak untuk mengambil langkah preventif membendung opini masyarakat Islam yang memandang Saudi sebagai sekutu Israel dan menjadi penentu kelancaran proyek-proyek AS di Timur Tengah. Ratusan juta orang Ahlus Sunnah percaya bahwa Arab Saudi dan AS membela tentara zionis pada saat melawan para pejuang Lebanon dan ketika mereka menyerang Gaza. Anak keturunan raja Arab Saudi yang terhitung orang penting kerajaan berjabat tangan dengan Iyalun menteri luar negeri rezim zionit pada saat konferensi internasional, hal ini menambah keyakinan masyarakat internasional bahwa Arab Saudi memang memiliki hubungan erat dengan Israel.

Sumber ini menambahkan, keberlanjutan hubungan seperti ini akan memperkuat pandangan dunia Islam bahwa Arab Saudi bekerjasama dengan Israel dan disisi lain posisi Iran, Turki, Hizbullah serta Hamas dimata Dunia Islam makin menguat. Karenanya pembuatan satelit-satelit tersebut bertujuan menyerang Iran, Hizbullah maupun Hamas. Dijelaskan juga bahwa pembuatan fitnah oleh Arab Saudi bukanlah hal yang baru, melainkan sudah dimulai sejak jatuhnya rezim Saddam. Sejak itu, departemen informasi dan komunikasi berjuang sekuat tenaga untuk membuat perselisihan antara ahlus sunah dan syiah Mereka juga menggunakan Al Mustaqilah yang mana salah satu pemilik hak khususnya adalah Hasyimi seorang wartawan koran Tunisia yang dekat dengan Zainal Abidin bin Ali seorang aparat pemerintah, media masa yang memiliki masalah dalam pemodalan ini kembali bisa bangkit dengan bantuan pemerintah Arab Saudi.

Saudi Arabia juga menjadi penyuplai dana 14 satelit Ahlus Sunnah di Irak, selain itu juga menjadi pemrakarsa terbentuknya dua satelit Shofa dan Washal. Dua satelit yang secara khusus menyiarkan siaran yang menyerang syiah disetiap harinya. Dalam siarannya dua satelit ini juga sering menghina orang-orang Ahlul Bait as. Tidak cukup sampai disitu seorang Kuwait Yasser Al Habib terang-terangan menghina Istri Nabi saw. Sumber ini menekankan berdasarkan informasi yang didapatkan dari media yang ada di London dan Arab Saudi kepemimpinan dinas informasi dan komunikasi akan diberikan pada Muqaran bin Abdul Aziz yang masih keturunan raja. Karena itu maka lebih leluasa untuk digunakan menyerang syiah seperti dua satelit yang lain Washal dan Shafa. Ada beberapa bahasa yang digunakan satelit-satelit tersebut diantaranya Inggris, Pastu, Turki, Urdu, dan Persia.

Kedutaan luar negri Arab Saudi di London 3 bulan yang lalu menerima tiga pembesar Ahlus Sunnah dari Iran yang merupakan penentang pemerintahan Iran, pertemuan itu dilakukan secara teratur. Secara terang-terangan diberitahukan kepada mereka bahwa banyak dana yang dikeluarkan untuk membuat satelit baru dalam rangka perang dingin dengan Syiah dan untuk menciptakan perselisihan antara Ahlus Sunnah dan Syiah.

Kerajaan Arab Saudi berharap bisa membuat 5 satelit yang dikhususkan untuk menyebar berita di Iran, dengan bahasa Persia dan Kurdi untuk melakukan penghancuran di Iran. Ditetapkan juga Muntashir al Buluci seorang prajurit upahan sebagai orang yang berwenang memenejemen salah satu satelit tersebut. Sumber juga melaporkan bahwa dinas komunikasi dan informasi Arab saudi ini juga bekerja sama dengan intelijen Inggris, Amerika, dan Israel.

Orang-orang Israel telah mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dengan detail sejak tahun 2005 M, data ini ditawarkan pada kerajaan Arab Saudi untuk kepentingan itu. Dan tujuan paling penting dari usaha perlawanan pada syiah adalah memunculkan fitnah antar madzhab di dunia Arab dan khususnya Libanon. Negara-negara sekitar teluk Persia seperti Kuwait sesuai konsep zionis merupakan daerah paling tepat untuk mengembalikan nama baik Arab Saudi dimata dunia islam juga diantara negara-negara Ahlus Sunnah lainnya, dengan begitu Arab Saudi tidak menjadi satu-satunya negara yang dinilai melindungi madzhab wahabi, melainkan menekankan bahwa mereka itu pelindung bagi Ahlus Sunnah, selebihnya untuk menarik negara-negara Islam kearahnya dan mengikrarkan pertentangannya dengan Iran.

(ABNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita:

Index »

KULINER

Index »

LIFESTYLE

Index »

KELUARGA

Index »

AL QURAN

Index »

SENI

Index »

SAINS - FILSAFAT DAN TEKNOLOGI

Index »

SEPUTAR AGAMA

Index »

OPINI

Index »

OPINI

Index »

MAKAM SUCI

Index »

PANDUAN BLOG

Index »

SENI