Pesan Rahbar

Home » » Alasan Pelarangan Ustadz Wahabi Firanda Andirja di Tegal

Alasan Pelarangan Ustadz Wahabi Firanda Andirja di Tegal

Written By Unknown on Saturday, 30 July 2016 | 21:35:00

Habib Thohir Al Kaff bersama rombongan Aswaja berjalan dari Ponpes Darul Hijrah menuju Masjid Jami' Al Irsyad Kota Tegal tempat diselenggarakannya acara Firanda

Terkait PELARANGAN kedatangan FIRANDA ANDIRJA gembong Wahabi nasional yang akan mengisi Kajian di TEGAL pagi tadi anda itu HARUS TAHU kenapa sampai ada pelarangan, jangan hanya ikut-ikutan tanpa tahu akar masalahnya.

Firanda Andirja adalah orang Indonesia yang kebetulan mengajar di Masjid Nabawi Madinah untuk orang-orang Indonesia yang berada disana.

Dalam beberapa pernyataannya dia seringkali menyesatkan, mensyirikkan, dan sampai mengkafirkan para ulama besar ASWAJA seperti Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki, Habib Ali Al Jufri, dan Habib Umar bin Hafidz.

Anda bisa mencari tuduhan keji Firanda terhadap Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki di YOUTUBE.

Nah, HABIB THOHIR BIN ABDULLAH AL KAFF, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hijrah, Kota Tegal, ini adalah murid dari Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki, Makkah, Saudi Arabia.

Sudah barang tentu reaksi dari beliau begitu 'lantang' terkait pelarangan FIRANDA ke Tegal.

TETAPI perlu anda ketahui, di dalam WAHABI atau mereka lebih suka disebut SALAFI terutama di TEGAL itu juga ADA DUA KELOMPOK SALAFI yang saling bersebrangan.

Kelompok yang akan mendatangkan Firanda adalah SALAFI TUROTSI yang tokoh utamanya seperti ABDUL HAKIM AMIR ABDAT, SYAFIQ REZA BASALAMAH & YAHYA BADRUSSALAM ( Gurunya Teuku Wisnu ), dan FIRANDA ANDIRJA.

Yayasannya bernama YAYASAN RIYADHUS SHOLIHIN berkantor di Desa Kademangaran, Dukuhturi, Tegal. Juga sebagai studio Radio SAHABAT FM TEGAL.

Sedangkan kelompok satunya adalah SALAFI YAMANI yang tokoh utamanya seperti MUHAMMAD UMAR AS SEWED, ABU ISHAD MUSLIM AL ATSARI, dan MUHAMMAD AFIFUDDIN.

Yayaysannya bernama YAYASAN NURUSSUNNAH. Nah, kelompok ini bermarkas di MASJID ALI BIN ABI THALIB, Kelurahan Kraton, Gang Anggur, Tegal Barat, Kota Tegal, sebelah timur Kompleks Gereja PIUS.

Belum lama ini Yayasan Nurussunnah membuat Pondok Pesantren dan Lembaga Pendidikan di Jalan Sawo Barat, Kelurahan Kraton, sebelah timur Kantor Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, atau dari RS Mitra Keluarga / Citraland ke utara.

YAYASAN RIYADHUS SHOLIHIN dan YAYASAN NURUSSUNNAH ini TIDAK AKUR meski sama-sama menjadi pengikut MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB, MUHAMMAD BIN SHALIH AL UTSAIMIN, DAN MUHAMMAD NASHIRUDIN AL ALBANI.

Saya pernah mewawancarai salah satu Ustadz di Yayasan Riyadhus Sholihin, mereka menjelaskan kenapa sekarang tidak nggabung sama Yayasan Nurussunnah, jawabannya karena memang sudah beda visi dan misi, juga beda guru bagi mereka.

Sementara jika anda ingin MENCOBA SHOLAT di Masjid Ali bin Abi Thalib dekat kompleks Gereja Pius, anda siap-siap DIPANDANGI jika sholat menggunakan sarung atau celana non cingkrang.

JADI, di dalam WAHABI / SALAFI sendiri juga TERJADI PERPECAHAN sampai saling menghujat satu sama lain.

TETAPI untuk masalah BID'AH SESAT mereka bersatu untuk memberantas MAULID NABI, TAHLILAN, HAUL, dan berbagai AMALIYAH ASWAJA lainnya.

Maka PELARANGAN FIRANDA ini menurut saya TIDAK MEMBUAT MEREKA JERA karena YAYASANNYA masih kokoh berdiri dan mengudara setiap hari melalui Radio Sahabat FM.

APALAGI untuk MUHAMMAD UMAR AS SEWED itu hampir tiap bulan berada di Masjid Ali bin Abi Thalib.

Banyak dari jamaah Majelis Ta'lim berbasis ASWAJA yang TERBAWA oleh kajian-kajian mereka hingga sampai menyesatkan dan mensyirikkan orang tua mereka, para ulama dan habaib yang mengamalkan MAULID NABI.

DULU saya PALING GETOL dalam memberantas wahabi dengan berbagai macam DALIL BANTAHAN yang siap diargumentasikan.

TETAPI saya FOKUS pada PEMBENTUKAN KARAKTER diri saya sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi, tidak mudah terpancing emosi, berupaya santun dan sebijak mungkin terhadap sebuah masalah, meski kadang sangat sulit menjalaninya.

Mudah-mudahan DAKWAH ASWAJA yang SANTUN tetap berkibar di seluruh Nusantara maupun dunia.


INGAT BAIK-BAIK

Bersyukurlah bagi anda yang mendalami agama Islam dari lisan-lisan orang yang jauh dari kata cacian dan hinaan seperti apa yang dijelaskan oleh Al Habib Ali Zainal Abidin bin Abdurrahman Al Jufri, dari Uni Emirat Arab.

عندما أسمع بعض المُتحدثين باسم الإسلام بِلُغةِ التحريض ومنطق الشتائم أحمد الله على أنني لم أعرف الإسلام من خِلالهم

"Ketika aku mendengar orang berbicara atas nama Islam dengan bahasa yang kasar dan caci-maki, aku bersyukur kepada Allah tidak memahami Islam lewat lisan mereka."

Dari Status Imron Rosyadi

(Muslimoderat/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: