Warga kota Samarinda di depan kantor Gubernur
Mungkin masyarakat gerah dengan segala sikap dan tindakan Wahabi yang menamakan dirinya sebagai Salafi. Karena masyarakat tahu siapa kelompok yang mengaku-ngaku dirinya sebagai Salafi adalah palsu. Dan bahkan kehadiran Salafi di dunia justru membuat umat islam terpecah-belahkan persatuannya.
Atas kesadaran warga di Samarinda yang telah mengetahui siapa Wahabi terutama Firanda Adirja yang selama ini banyak membuat kontradiksi bagi umat islam. Maka seperti yang dilihat ini warga Samarinda melakukan penolakan yang dilakukan oleh warga pecinta Ahlussunah Waljamaah Samarinda, Kalimantan timur, kepada ustad Wahabi Firanda Andirja (pada Kamis, 28/07/16).
Aksi penolakan warga ini berjalan dengan tertib dengan dibantu oleh pihak aparat setempat. Warga yang menolak kehadiran Firanda masuk Samarinda dengan berbagai alasan selain dapat memicu konflik dan ketentraman warga, juga karena Firanda telah mengatakan bahwa orang tua nabi Muhammad Saw sebagai kafir. Dan pernyataan Firanda tersebut telah melukai hati umat Islam Ahlussunah khususnya warga NU.
Telah Adanya Rapat Penolakan
Penolakan tersebut bukan murni dari segelintir orang tapi adalah murni warga masyarakat di Samarinda yang beberapa hari sebelum acara telah membuat rapat penolakannya.
Dengan hasil rapat tersebut sepakat dengan penolakan kepada para pendangkal akidah umat (missionaris Salafi Wahabi) terutama pendakwah (ustad Firanda).
Pada rapat tersebut juga dihadiri oleh para habaib dan guru-guru besar di Samarinda, menghasilkan anjuran agar menghadiri atau meramaikan penolakan di depan kantor gubernur. Dan dianjurkan dapat berpakaian putih serta diutamakan akhlak. Demikian pesan para sesepuh jaga adab dan akhlak dalam rapat.
Sebagian warga Samarinda yang sedang membuat rapat penolakan Wahabi
(Muslimoderat/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email