Sebuah publikasi Rusia memperkirakan bahwa Deputi Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman akan menggunakan tentara kerajaan yang berada di bawah kendalinya untuk menggulingkan putra Mahkota dan Menteri Dalam Negeri, Mohammed bin Nayef, demi mencegahnya naik tahta menggantikan Raja Salman.
“Kududukan Mohammed bin Salman yang mengendalikan Angkatan Bersenjata Saudi adalah sebuah keuntungan yang berharga baginya karena dalam kasus jika nantinya Putra Mahkota Mohammed bin Nayef menjadi raja, Mohammed bin Salman dapat menggunakan tentaranya itu untuk menggulingkannya,” ungkap publikasi Rusia ‘Landscape of New East’ pada hari Minggu (31/01) kemarin.
Publikasi analisis Rusia itu juga menegaskan bahwa Arab Saudi akhirnya akan hancur sebagai hasil dari hal ini. Dan cadangan minyak yang melimpah akan gagal untuk membantu para penguasa negara untuk mencegah keruntuhan ini.
Publikasi itu juga menyoroti bahwa Mohammed bin Salman menjadi jauh lebih aktif akhir-akhir ini dalam arti ia telah menjadi juru bicara pemerintah Riyadh, mengesampingkan fakta bahwa Mohammed bin Nayef adalah sang putra mahkota yang karena itu, seharusnya bin Nayeflah orang yang berhak berbicara atas nama Raja yang tengah sakit.
Sebelum publikasi tersebut, memanasnya konflik antara dua putra mahkota juga diungkap oleh seorang aktifis media Saudi pada tanggal 19 Januari lalu, dengan mengungkap bahwa Putra Mahkota bin Nayef mengadakan pertemuan Rahasia dengan para pemimpin suku untuk memanaskan konflik internal kerajaan demi mencegah semakin meluasnya kekuasaan bin Salman dimana hal itu sangat mengancam kelangsungan nasibnya sebagai pengganti Raja.
(Landscape-of-New-East/AFP/Arrahmah-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email