Pesan Rahbar

Home » » FPI: "Kita Tidak Ingin Negeri Ini Dikuasai China. Hidup Mulia atau Mati Syahid"

FPI: "Kita Tidak Ingin Negeri Ini Dikuasai China. Hidup Mulia atau Mati Syahid"

Written By Unknown on Tuesday, 12 July 2016 | 11:33:00


Masih ingat demonstrasi anti Partai Komunis Indonesia (PKI) oleh ribuan massa dari organisasi Islam dan organisasi kebangsaan melakukan unjuk rasa di depan Istana Negara beberapa waktu lalu?

Mereka menolak Partai Komunis Indonesia (PKI) tumbuh subur di Indonesia. Mereka juga meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak meminta maaf kepada PKI.

Dalam seruannya, massa juga sempat menyanjung sikap Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu. Dia dipuji karena satu-satunya menteri di Kabinet Kerja yang dari awal menolak keras PKI hidup kembali.

"Alhamdulillah dalam pemerintah kita masih ada Menhan Ryamizard yang eksis dan tidak takut mati, dia siap dipecat, dimusuhi," ujar salah satu orator di depan Istana Negara.

Dia menuturkan, Indonesia merdeka karena perjuangan para syuhada yang menolak ditindas. Realitas hari ini, PKI hadir dengan ideologi penindas dan ingin memecah bela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Sekarang kita umumkan PKI adalah musuh Allah, mereka tidak suka NKRI bersatu. Jangan coba-coba PKI menghancurkan negeri ini wahai asing dan aseng yang mau menghancurkan kami. Kami akan lawan!" ujarnya.

Di dalam orasinya, massa juga meneriakkan tentara hadir di bumi pertiwi bukan untuk menindas. Massa sempat menyindir, upaya TNI yang membersihkan kabel di gorong-gorong.

"Tentara bukan untuk masuk ke gorong-gorong, tentara bukan untuk cari kabel di gorong-gorong, yang masuk ke gorong-gorong itu kodok. Siapa majikan kodok? Pasti kalian tahu," ujar dia.

Menanggapi teriakan orator, massa menjawab dengan semangat. "Majikan kodok itu Ahok."

"Kita tidak ingin negeri ini dikuasai China. Hidup mulia atau mati syahid," jawab orator.

Padahal faktanya, kemerdekaan Indonesia diperjuangkan bukan cuma oleh umat Islam saja. Banyak pahlawan yang non muslim yang jasanya tercatat oleh sejarah bangsa ini. Dan Presiden Jokowi bahkan sudah sejak jauh-jauh hari menyatakan bahwa dirinya atas nama pemerintah tidak ada esensi untuk meminta maaf kepada PKI.

(Wyn/Memobee/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita:

Index »

KULINER

Index »

LIFESTYLE

Index »

KELUARGA

Index »

AL QURAN

Index »

SENI

Index »

SAINS - FILSAFAT DAN TEKNOLOGI

Index »

SEPUTAR AGAMA

Index »

OPINI

Index »

OPINI

Index »

MAKAM SUCI

Index »

PANDUAN BLOG

Index »

SENI