Departemen Kebudayaan bertanggung jawab atas sebagian kecil dari dasar-dasar budaya sistem Islami dan sebagian lainnya berada di bawah tanggung jawab hauzah ilmiah dan lembaga tabligh Islami dan lain sebagainya.
Mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan supaya masyarakat bergerak menuju pemahaman Qur’an, Hujjatul Islam Muhammad Ali Kusya mengatakan, pada tahap pertama, sistem politik kita harus harus memiliki sikap toleransi dan pengertian lebih akan hal ini, di mana dalam sistem perekonomian kita juga harus seperti itu, dan jika ini terjadi dalam dimensi kebudayaan kita akan melihat perkembangan dan kemajuannya.
Tugas berat ini (menuju pemahaman Qur’an) berada di pundak akademi-akademi, yakni hauzah ilmiah, universitas, lembaga dan yayasan lainnya. Lebih lanjut beliau menambahkan, oleh karenanya tidak boleh membenturkan semua kekurangan dan kegagalan hanya kepada Departemen Kebudayaan saja, karena Departemen Kebudayaan bertanggung jawab atas sebagian kecil dari dasar-dasar budaya sistem Islami dan sebagian lainnya berada di bawah tanggung jawab hauzah ilmiah dan lembaga tabligh Islami dan lain sebagainya.
Dalam hal ini, tanggung jawab berada di bawah seluruh lembaga-lembaga kebudayaan, yang untuk menyebarkannya bisa menggunakan media-media umum.
Memang, terdapat beberapa orang teolog dan mufassir mumpuni di media “Seda va Sima” yang mampu menjawab syubhat-syubhat terbaru?!, namun, berapa orang ahli di Seda va Sima yang memberikan jawabannya?
Dengan kondisi seperti ini, bagaimana kita mau memajukan pendidikan dan pemahaman Qur’an?!
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email