Ketika saudara-saudara yusuf hendak membunuhnya ternyata ia tidak terbunuh dan tetap hidup.
Ketika mereka ingin menjualnya untuk menjadi budak, ia malah menjadi raja.
Ketika musuh-musuh Yusuf ingin menjatuhkan namanya, kemuliaannya malah semakin tinggi.
Ketika saudara Yusuf ingin menghilangkan kecintaan ayah mereka kepadanya, kecintaan itu malah semakin besar hingga tidak ada hari yang dilalui Nabi Ya’qub tanpa mengingat Yusuf. Hingga matanya pun memutih dan buta karena banyaknya menangis.
وَقَالَ يَا أَسَفَى عَلَى يُوسُفَ وَابْيَضَّتْ عَيْنَاهُ مِنَ الْحُزْنِ فَهُوَ كَظِيمٌ (84) قَالُوا تَاللَّهِ تَفْتَأُ تَذْكُرُ يُوسُفَ حَتَّى تَكُونَ حَرَضًا أَوْ تَكُونَ مِنَ الْهَالِكِينَ (85)
Putra-putranya berkata: “Demi Allah, engkau senantiasa mengingati Yusuf, sehingga kamu mengidapkan penyakit yang berat atau termasuk orang-orang yang binasa”. (QS.Yusuf:84-85)
Maka pelajaran berharga dari fenomena diatas adalah :
Janganlah kita cemas dan gelisah dengan rencana manusia, sungguh tidak ada yang mampu melawan rencana Allah. Karena rencana Allah diatas segalanya !
وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ
(Tv-Shia/Link-9-ktenew/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email