Pesan Rahbar

Home » » Kecintaan Pada Imam Ali as, Manifestasi Kasih Sayang Ilahi

Kecintaan Pada Imam Ali as, Manifestasi Kasih Sayang Ilahi

Written By Unknown on Saturday, 2 July 2016 | 01:19:00


Astan News melaporkan, Hujatulislam Sayid Ebrahim Raisi di acara malam ke-21 bulan suci Ramadhan yang digelar oleh Haram Suci Imamzadeh Saleh bin Musa Al Kadzim as di Tehran, mengatakan, malam ini adalah malam kesyahidan Imam Ali as, Malam Qadr, malam Nuzulul Quran dan malam ditetapkannya nasib alam ini.

Ia menambahkan, kata-kata tertinggi yang dapat melukiskan kedudukan dan keagungan Malam Qadr adalah kalamullah.

“Malam ini lebih baik dari 1000 bulan, Malam Qadr, waktunya untuk berjaga hingga pagi dan bermunajat dengan Allah Swt dan diri untuk beristigfar dan memohon ampun dari Ilahi,” ujarnya.

Perwalian Haram Suci Razavi melanjutkan, kedalaman diri manusia kosong dari segala sesuatu yang tidak diciptakan, di dalam diri manusia selain terdapat pusat cinta dan kasih sayang, juga ada pusat kebencian dan kemarahan.

Ia menerangkan, jika manusia ingin mendengar kata-kata Nabi Muhammad Saw dan Al Quran dan menyingkap hidayah, maka ia harus selalu menjaga cahaya batinnya. Jika seseorang meredupkan cahaya batinnya, maka ia tidak akan menemukan jalan yang benar.

Hujatulislam Raisi menjelaskan, jika manusia memenuhi batinnya dengan dosa, dusta, kekufuran, kezaliman dan penyimpangan, maka ia telah membangun hijab yang menutup mata batinnya. Jika manusia meredupkan cahaya batin bahkan mematikannya, maka ia akan menganggap seluruh dosa besar sebagai kecil.

“Kecintaan pada Tuhan harus menyinari segala sesuatu dan kebenaran menjadi penunjuk arah kehidupan manusia. Setiap masalah yang dihadapi manusia harus dikelola dengan landasan ini dan semua yang kita sukai harus sejalan dengan kecintaan pada Allah Swt,” paparnya.

Perwalian Haram Suci Razavi mengatakan bahwa syarat mencintai wali-wali Allah Swt adalah mengenal mereka.

Ia menuturkan, semakin kita meningkatkan pengenalan kita terhadap Imam Ali as, kecintaan kita padanya akan semakin besar.

Menurut Hujatulislam Raisi, hati manusia adalah pusat kasih sayang kepada Tuhan. Malam ini, katanya, adalah malam harapan, pengambilan keputusan dan penentuan nasib manusia. Jarak 100 tahun bisa ditempuh dalam semalam di malam ini. Rahasia pemahaman malam-malam Qadr adalah kita menyadari semalam hidup bersama wali-wali Allah Swt.

Ia menerangkan, seluruh perintah Allah Swt kepada manusia termasuk shalat, puasa, zakat dan amar makruf nahyi munkar, dikarenakan kecintaan kepada Tuhan. Semua manusia punya potensi untuk berbuat dosa, akan tetapi kecintaan kepada Allah Swt mencegah kita melanggar hukum Ilahi. Jika dalam hati manusia terdapat kecintaan pada Allah Swt, maka ia tidak mungkin menganggap kebenaran sebagai kesalahan dengan taruhan apapun.

Perwalian Haram Suci Razavi menambahkan, semua penindasan dan kejahatan yang ada di alam ini, termasuk yang dilakukan di Palestina, dimana darah rakyat tidak berdosa terus tertumpah selama hampir 70 tahun, disebabkan umat manusia yang melupakan Tuhan dan bukannya menjadi tuan bagi nafsunya, tapi justru menjadi tawanan.

Acara menghidupkan malam ke-21 bulan suci Ramadhan di Makam Suci Imamzadeh Saleh dilanjutkan dengan pembacaan doa “Al Quran di atas kepala” dan mengenang kesyahidan Imam Ali bin Abi Thalib as.

(Astan-News/News-AQR/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita:

Index »

KULINER

Index »

LIFESTYLE

Index »

KELUARGA

Index »

AL QURAN

Index »

SENI

Index »

SAINS - FILSAFAT DAN TEKNOLOGI

Index »

SEPUTAR AGAMA

Index »

OPINI

Index »

OPINI

Index »

MAKAM SUCI

Index »

PANDUAN BLOG

Index »

SENI