ilustrasi (Foto: shutterstock)
Seorang pemerhati pendidikan Arab Saudi menyerukan kurikulum seks dimasukan sebagai bagian dari psikologi dan sosiologi yang disesuaikan dengan budaya Islam.
Hal tersebut berdasarkan temuan jika setengah dari perceraian di Arab disebabkan oleh masalah seks.
Profesor Sosiologi Muhammad Al-Saif dari Universitas Qassim mengatakan jika masalah seks adalah penyebab perceraian tertinggi.
"Kebanyakan sosiolog dan peneliti di Saudi menghindari menyebut seks sebagai penyebab utama perceraian dan fokus mencari alasan lain," ujar dia, dilansir dari stasiun televisi Al Arabiya, Senin (23/6/2014).
Sementara menurut survei, lebih dari 40 persen suami di Saudi memiliki masalah terkait kehidupan seksualnya bersama pasangan.
Al-Saif meyakini jika kurikulum seputar seks ini menjadi strategi baik menanamkan nilai-nilai etika dalam masyarakat. Kendati demikian, Al-Saif telah siap dengan konsekuensi penolakan terhadap usulannya tersebut.
"Dengan mengajarkan seks dan reproduksi pada mahasiswa hingga warga usia 35 tahun bisa mendewasakan diri dan menekan angka perceraian," pungkasnya.
(Al-Arabiya/Info-Spesial/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email