Pesan Rahbar

Home » » Pernyataan Unesco Islam Agama Paling Damai, Ternyata HOAX

Pernyataan Unesco Islam Agama Paling Damai, Ternyata HOAX

Written By Unknown on Tuesday 12 July 2016 | 16:26:00


Berita Times Indonesia yang dipublikasikan pada 9 Juli 2016 melaporkan tentang Badan PBB Unesco telah memberikan sertifikat Perdamaian pada Islam. Dalam berita itu disebutkan Islam sebagai agama paling damai.

Disebutkan pemberitan sertifikat itu adalah hasil kerjasama antara Unesco dengan organisasi Peace Foundation International. “Setelah enam bulan analisis dan studi ketat, kami telah menyimpulkan bahwa Islam adalah agama yang paling damai,” ungkap Robert McGee, kepala studi banding Peace Foundation International dalam konferensi pers yang juga dihadiri oleh para pejabat UNESCO dalam berita itu.

Tal ayal berita tersebut menjadi konsumsi media nasional. Beberapa situs Indonesia pun serta merta memberitakan kabar yang ternyata HOAX. Setelah didapati bohongnya berita pemberian sertifikat perdamaian pada Islam, media-media yang semula merilis berita itu kemudian dihapus.

Di tengah gencarnya pemberitaan media nasional mengenai kabar segar itu, masih ada situs berita di Indonesia yang tidak mudah begitu saja percaya dengan kabar tersebut. Adalah GATRAnews yang mencoba menelusuri kebenaran mengenai kabar tersebut. Penelusuran GATRAnews berita Times Indonesia merujuk pada situs di India Junta Ka Reporter.

Dalam berita di Junta Ka, yang dirilis pada 4 Juli 2016, memang dikabarkan bahwa Badan PBB itu pada hari berita itu ditulis (4 Juli 2016) telah mengeluarkan pernyataan resmi bahwa Islam adalah agama paling damai di dunia.

Dalam penelusuran GATRAnews, ternyata Unesco tidak mengeluarkan pernyataan apapun soal ini, demikian juga dengan Peace Foundation International.

Ternyata berita tersebut adalah bohong. Junta Ka Reporter adalah situs berita satire atau parodi. Meski ditulis dengan gaya jurnalistik, namun semua tulisan di situs junta ka reporter adalah bikinan pengelolanya.

“Semua ditulis sekadar untuk humor,” kata penulis India Biswajit Khara. Menurutnya, selama ini yang dia tahu Junta Ka hanya menulis berita palsu dan tidak nyata atau fiksi. “Saya tidak pernah memperhatikan situs ini sampai dapat pertanyaan dari netter, apakah benar Unesco memngeluarkan sertifikat ini pada Islam,” ujarnya.

Memang, lanjut Biswajit, ada situs berita benar lain di India dengan nama jantakareporter. Plesetan “u” dari “a” pada huruf kedua itu bisa membuat orang bingung. “Kenyataanya Unesco tidak pernah mendeklare apapun soal ini,” ujar Biswajit.

(Times-Indonesia/Gatra-News/Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: