Belakangan ini ada pihak-pihak yang ingin mengaburkan fakta, dengan menyebut bahwa komunisme dan PKI sejalan dengan Islam. Dengan tujuan akhir agar umat Islam tertipu dengan hakikat komunisme/PKI, supaya kaum muslimin lalai, tidak waspada akan kejahatan komunisme dan PKI. Sehingga komunisme/PKI bisa leluasa bangkit, kembali membangun kekuatan, yang berujung pada pemberontakan kepada negara, serta kembali membantai umat Islam negeri ini.
Berdusta, mengaburkan data, membolak-balikkan fakta adalah perkara biasa menurut mereka. Bahkan menjadi perkara wajib bagi komunis sebagaimana tertera dalam 18 Pedoman praktis komunis untuk merebut kekuasaan.
BUKTI KOMUNISME ANTI ISLAM
Yang membuktikan bahwa komunisme anti Islam adalah ucapan para tokoh komunis, bahkan para pendirinya,
Penggagas komunisme Karl Marx berkata:
“Eksistensi Tuhan tidak masuk akal!
Tuhan adalah konsep yang menjijikkan!
Pendek kata, aku menaruh dendam kepada apa saja yang dinamakan dengan Tuhan!”
Karl Marx juga mengatakan:
“Agama adalah racun narkoba bagi masyarakat!
Menghujat agama adalah syarat utama dari semua hujatan!”
Gembong komunis Lenin berkata:
“Matilah!
Mampuslah agama!
Hiduplah Atheisme!
Kita harus memperlakukan agama dengan bengis!
Kita harus memerangi agama!”
Demikianlah ideologi komunisme, sehingga dalam sejarah, tokoh komunis Stalin menerapkan keyakinan bejat ini dengan membantai 28 uskup, 50.000 pendeta, 800.000 orang muslim, pada tahun 1942.
Tokoh komunis Stalin menghabisi 9.000 gereja, 25.000 masjid, gereja musnah 90 %, masjid habis 99 %.
BUKTI PKI ANTI ISLAM
LEKRA/PKI sangat getol mengadakan pertujukan tradisional di lapangan dan tempat-tempat umum. Khususnya pertunjukan ketoprak, wayang orang, dan sesekali ludruk dari Jawa Timur. Sebelum mulai mereka menyanyi lagu “Genjer-genjer” dan juga diakhir dengan lagu yang aslinya berasal dari Banyuwangi ini.
Yang menunjukkan PKI anti Islam adalah lakon ketoprak yang dipertunjukkan kaum komunis tersebut sering kali menghina agama Islam.
Seperti Lakon Patine Gusti Allah (Matinya Gusti Allah ), Gusti Allah dadi manten (Gusti Allah Jadi Pengantin), Malaikat Kimpoi (Malaikat Bersetubuh), Kawine Malaikat Jibril (Malaikat Jibril Kawin).
Lakon ludruk di Jawa Timur juga mempertunjukkan hal serupa, Gusti Allah Ngunduh Mantu (Gusti Allah Mengambil Menantu), Gusti Allah Mboten Sare (Gusti Allah Tidak Tidur), Matine Gusti Allah (Matinya Gusti Allah), dan Sunate Malaikat Jibril (Disunatnya Malaikat Jibril).
Tidak kepalang tanggung, dengan kejinya mereka mensifati Allah ta’ala Rabb semesta alam dengan sifat yang sangat buruk, dengan mementaskan lakon:
“Gusti Allah Kawin, Mantu, Bingung, dan Mati.”
Allahu Akbar…
سُبْحَانَ اللَّـهِ عَمَّا يَصِفُونَ ﴿١٥٩﴾
Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan…
Demikian pula pada masa itu, PKI sangat getol menyuarakan motto:
“Pondok Bobrok, Langgar Bubar, Santri Mati.”
Berbagai lakon, pertunjukkan dan slogan tersebut sangat menyakiti hati umat Islam, sekaligus membuktikan bahwa PKI dan Komunisme memang anti Islam.
(Yuk-Kenal-NU/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email