Katanya ajaran WAHABI ITU AJARAN SETAN , itulah yang menjadikan wahabi berperilaku setan, meminjam kata-kata teman “wahabi itu setannya salafi”
Olehnya itu kita tak perlu heran jika melihat post-koment wahabi bermodelkan setan tak bermoral sama sekali semisal, menghina para tokoh agama baik sunni apalagi syi’ah dengan segala macam cara serta di perintahkan membunuh orang diluar mazhabnya, kemudian gemar membiasakan diri menggunakan hadis doif, palsu dari semua mazhab menyerang kaum muslimin menganggap diri paling islam , paling beriman, dan paling saleh, paling tahu tafsiran islam seperti persis kemauan Allah dan Rasulnya tanpa celah mirip seperti kesombongan IBLIS ketika Allah Hendak menjadikan khalifah di muka bumi. Semua ini adalah perilaku-perilaku yang lahir dari ajaran setanisme.
Seorang ulama *Syaikh Muhammad Nimar Zaghmout ketua Federasi Ulama Muslim Internasional di Palestina pun menegaskan dengan sangat jelas kesetanan dari pada ajaran wahabi yang bisa anda baca selanjudnya.
Ulama Palestina :
Ajaran Wahabi Takfiri itu Datang dari Setan Syaikh Muhammad Nimar Zaghmout ketua Federasi Ulama Muslim Internasional di Palestina menjelaskan bahwa arus garis keras sekte Takfiri Wahabi itu datangnya dari setan. Karena kejahatan yang telah dilakukan amat sangat keji bagi kemanusiaan. Ia menekankan bahwa kelompok-kelompok radikal sama sekali tidak berhubungan dengan Islam. Syaikh Zaghmout dalam sebuah pernyataannya di sela-sela Konferensi Persatuan Islam Internasional ke-29 di Teheran pada hari Minggu (27/12), mengungkapkan beberapa kejahatan terkait penghancuran kuburan para wali oleh kelompok-kelompok radikal itu. Ia mengatakan bahwa semua itu merupakan bukti jelas akan begitu jauhnya arus Takfiri Wahabi dari ajaran Islam. Dalam konteks yang sama, tokoh agama terkemuka Palestina itu menyebutkan beberapa kejahatan pembantaian yang dilakukan oleh kelompok Takfiri Wahabi ISIS di Irak, Suriah, Yaman dan Libya. Ia menekankan bahwa gerakan ini tidak ada hubungan dengan Islam, mereka dengan sengaja membunuh warga Muslim Irak, Suriah, Yaman dan Libya, karena ingin mengalihkan perhatian terhadap masalah Islam yang pertama yaitu pembebasan Palestina dari cengkeraman musuh Zionis. Ia melanjutkan bahwa Zionislah yang membangun kelompok-kelompok Takfiri, yang bertujuan untuk memukul Islam dan mengalihkan perhatian umat Islam dari isu-isu pembebasan Palestina dan Masjid al-Aqhsa. Dia mengungkapkan penyesalannya atas apa yang telah dilakukan oleh beberapa penguasa Arab yang jelas-jelas memberikan dukungan kepada musuh yang menjajah dan merampas Palestina, dan melakukan transaksi perdagangan dengan mereka (Zionis).
__________________________________________
Baca: Ulama Palestina : Ajaran Wahabi Takfiri itu Datang dari Setan
Syaikh Muhammad Nimar Zaghmout ketua Federasi Ulama Muslim Internasional di Palestina menjelaskan bahwa arus garis keras sekte Takfiri Wahabi itu datangnya dari setan. Karena kejahatan yang telah dilakukan amat sangat keji bagi kemanusiaan.
Ia menekankan bahwa kelompok-kelompok radikal sama sekali tidak berhubungan dengan Islam. Syaikh Zaghmout dalam sebuah pernyataannya di sela-sela Konferensi Persatuan Islam Internasional ke-29 di Teheran pada hari Minggu (27/12), mengungkapkan beberapa kejahatan terkait penghancuran kuburan para wali oleh kelompok-kelompok radikal itu.
Ia mengatakan bahwa semua itu merupakan bukti jelas akan begitu jauhnya arus Takfiri Wahabi dari ajaran Islam. Dalam konteks yang sama, tokoh agama terkemuka Palestina itu menyebutkan beberapa kejahatan pembantaian yang dilakukan oleh kelompok Takfiri Wahabi ISIS di Irak, Suriah, Yaman dan Libya.
Ia menekankan bahwa gerakan ini tidak ada hubungan dengan Islam, mereka dengan sengaja membunuh warga Muslim Irak, Suriah, Yaman dan Libya, karena ingin mengalihkan perhatian terhadap masalah Islam yang pertama yaitu pembebasan Palestina dari cengkeraman musuh Zionis.
Ia melanjutkan bahwa Zionislah yang membangun kelompok-kelompok Takfiri, yang bertujuan untuk memukul Islam dan mengalihkan perhatian umat Islam dari isu-isu pembebasan Palestina dan Masjid al-Aqhsa.
Dia mengungkapkan penyesalannya atas apa yang telah dilakukan oleh beberapa penguasa Arab yang jelas-jelas memberikan dukungan kepada musuh yang menjajah dan merampas Palestina, dan melakukan transaksi perdagangan dengan mereka (Zionis).
___________________________________________
SELURUH IMAM MADZHAB SEPAKAT SESATNYA AQIDAH WAHABI SALAFI PALSU
Telah kita ketahui bersama bahwa wahabi salafi palsu ber aqidah Mujassimah Musyabbihah yaitu menyerupakan Allah dengan mahluqNya. akidah Wahhabiyah salafi palsu diantaranya :
1-Allah duduk di atas kursi.
2-Allah duduk dan berada di atas arasy.
3-Tempat bagi Allah adalah di atas arasy.
4-Berpegang dengan zohir(duduk) pada ayat "Ar-Rahman ^alal Arasy Istawa".
5-Allah berada di langit.
6-Allah berada di tempat atas.
7-Allah bercakap dengan suara.
8-Allah turun naik dari tempat ke tempat dan selainnya daripada akidah kufur.
sebenarnya Ibnu Taimiah telah bertaubat daripada akidah sesat tersebut dengan mengucap dua kalimah syahadah serta mengaku sebagai pengikut Asyairah dengan katanya "saya golongan Asy'ary". (Malangnya pengikut Wahhabi mengkafirkan golongan Asyairah, lihat buktinya: http://abu-syafiq.blogspot.com/2007/05/hobi-wahhabi-kafirkan-umat-islam.html
BERIKUT PENDAPAT SELURUH IMAM MADZHAB MENGENAI PENOLAKAN AQIDAH WAHABI SETAN NAJD YANG MENYESATKAN :
1- Imam Abu hanifah:
ﻻﻳﺸﺒﻪ ﺷﻴﺌﺎ ﻣﻦ ﺍﻷﺷﻴﺎﺀ ﻣﻦ ﺧﻠﻘﻪ ﻭﻻ ﻳﺸﺒﻬﻪ ﺷﻲﺀ ﻣﻦ ﺧﻠﻘﻪ
Maknanya:: (Allah) tidak menyerupai sesuatu pun daripada makhlukNya, dan tidak ada sesuatu makhluk pun yang menyerupaiNya.Kitab Fiqh al Akbar, karangan Imam Abu Hanifah: “ Berkata Imam Abu Hanifah: Dan kami ( ulama Islam ) mengakui bahawa Allah ta’ala ber istiwa atas Arasy tanpa Dia memerlukan kepada Arasy dan Dia tidak berada/menetap di atas Arasy, Dialah yg menjaga Arasy dan selain Arasy tanpa memerlukan Arasy, sekiranya dikatakan Allah memerlukan kepada yang lain, sudah pasti Dia tidak mampu mencipta dan tidak mampu mentadbirnya sepeti jua makhluk-makhluk, kalaulah Allah memerlukan sifat duduk dan bertempat maka sebelum dicipta Arasy dimanakah Dia? Maha suci Allah dari yang demikian”.
Amat jelas di atas bahwa akidah ulama Salaf sebenarnya yang telah dinyatakan oleh Imam Abu Hanifah adalah menafikan sifat bersemayam (duduk) Allah di atas Arasy. Semoga Mujassimah diberi hidayah sebelum mati dengan mengucap dua kalimah syahadah kembali kepada Islam.
2-Imam Syafii:
ﺍﻧﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻛﺎﻥ ﻭﻻ ﻣﻜﺎﻥ ﻓﺨﻠﻖ ﺍﻟﻤﻜﺎﻥ ﻭﻫﻮ ﻋﻠﻰ ﺻﻔﺘﻪ ﺍﻷﺯﻟﻴﺔ ﻛﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﻗﺒﻞ ﺧﻠﻘﻪ ﺍﻟﻤﻜﺎﻥ ﻻﻳﺠﻮﺯ ﻋﻠﻴﻪ :ﺍﻟﺘﻐﻴﻴﺮ
sesungguhnya Dia Ta’ala ada (dari zaman azali) dan tempat (sewaktu) belum diciptanya (tempat), kemudian Allah menciptakan tempat dan Dia tetap dengan sifat-Nya yang azali itu sebagaimana sebelum terciptanya tempat, tidak mungkin Allah (mengalami) perubahan (dg butuh tempat). Dinuqilkan oleh Imam Al-Zabidi dalam kitabnya Ithaf al-Sadatil Muttaqin jilid 2 hal. 23
3-Imam Ahmad bin Hanbal:
- ﺍﺳﺘﻮﻯ ﻛﻤﺎ ﺍﺧﺒﺮ ﻻ ﻛﻤﺎ ﻳﺨﻄﺮ ﻟﻠﺒﺸﺮ
Maknanya: Dia (Allah) istawa sepertimana Dia khabarkan (di dalam al Quran), bukannya seperti yang terlintas di fikiran manusia. Dinuqilkan oleh Imam al-Rifa’i dalam kitabnya al-Burhan al-Muayyad, dan juga al-Husoni dalam kitabnya Dafu’ syubh man syabbaha Wa Tamarrad.
ﻭﻣﺎ ﺍﺷﺘﻬﺮ ﺑﻴﻦ ﺟﻬﻠﺔ ﺍﻟﻤﻨﺴﻮﺑﻴﻦ ﺍﻟﻰ ﻫﺬﺍ ﺍﻻﻣﺎﻡ ﺍﻟﻤﺠﺘﻬﺪ ﻣﻦ ﺃﻧﻪ -ﻗﺎﺋﻞ ﺑﺸﻰﺀ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﻬﺔ ﺃﻭ ﻧﺤﻮﻫﺎ ﻓﻜﺬﺏ ﻭﺑﻬﺘﺎﻥ ﻭﺍﻓﺘﺮﺍﺀ ﻋﻠﻴﻪ
Maknanya: dan apa yang telah masyhur di kalangan orang-orang jahil yang menisbahkan diri mereka pada Imam Mujtahid ini ( Ahmad bin Hanbal ) bahwa dia ada mengatakan tentang (Allah) berada di arah atau seumpamanya, maka itu adalah pendustaan dan kepalsuan ke atasnya (Imam Ahmad) Kitab Fatawa Haditsiah karangan Ibn Hajar al- Haitami
4- Imam Malik:
ﺍﻻﺳﺘﻮﺍﺀ ﻏﻴﺮ ﺍﻟﻤﺠﻬﻮﻝ ﻭﺍﻟﻜﻴﻒ ﻏﻴﺮ ﺍﻟﻤﻌﻘﻮﻝ ﻭﺍﻻﻳﻤﺎﻥ ﺑﻪ ﻭﺍﺟﺐ ﻭ ﺍﻟﺴﺆﺍﻝ ﺑﺪﻋﺔ ﻋﻨﻪ
Maknanya: Kalimah istiwa’ tidak majhul (diketahui dalam al quran) dan kaif (bentuk) tidak diterima akal, dan iman dengannya wajib, dan bertanya tentangnya (bagaimana istiwanya Allah) adl bid’ah (dlolalah) .lihat disini : imam malik hanya menulis kata istiwa (ﺀﺍﻮﺘﺳﻻ) bukan memberikan makna dhahir jalasa atau duduk atau bersemayam atau bertempat (istiqrar)
Kesimpulan:
Dengan memperhatikan fatwa ke 4 imam madzhab Ahlussunnah wal jama’ah di atas, maka jelas aqidah mereka adalah aqidah yg benar dan lurus, menolak tajsim dan menolak pemberian sifat yang seperti makhluk-Nya seperti bertempat atau ada di arah tertentu. Allah sudah ada sejak zaman azali (zaman sebelum terciptanya seluruh makhluk) dan kelak Allah tetap ada saat kiamat (zaman musnahnya seluruh makhluk), maka bisa kita pahami di zaman azali dan saat kiamat, langit dan arsy tidak ada, dan Allah tetap ada, mustahil bagi Allah mempunyai sifat butuh terhadap makhluk, seperti butuh tempat yaitu ‘Arsy, kalau Allah butuh tempat, maka tdk bisa disebut Tuhan, karena dg butuh akan tempat menunjukkan Dia lemah, dan mustahil Tuhan bersifat lemah. semoga kita semua selalu dalam aqidah yang benar dan lurus, tidak sampai terpengaruh dg aqidah sesat mujassimah wahhaby yg menganggap Allah bertempat di atas ‘Arsy atau bertempat di atas langit. karena aqidah ini aqidah sesat, sangat mustahil langit dan Arsy yg merupakan makhluk Allah yg kecil dan terbatas (bagi Allah) menjadi tempat Dzat Yang Maha Besar, Yang Ke-besar-an-Nya tidak terbatas.
(Al-Jazera-News/Pesantren-Pesbuker/Tour-Mazhab/Hersromero/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email