Rezim Al Khalifah Bahrain tidak hanya takut kepada orang-orang yang masih hidup. Rezim ini juga merasa takut kepada kuburan dan orang-orang yang sudah mati.
Mungkin pepetah “lakukan apa saja yang kamu ingin jika kamu tidak malu” sangat tepat melukiskan kondisi penguasa Bahrain ini. Pepatah juga bisa menggambarkan kelaliman rezim Al Khalifah terhadap rakyat Bahrain yang tidak memiliki pembela.
Tindak kurang ajar terbaru yang dilakukan oleh rezim Al Khalifah adalah menutup seluruh pintu pekuburan dan mengepung area ini dengan menggunakan para personel keamanan.
Situs Mir’at Al-Bahrain mempertanyakan, “Apakah pernah ada sebuah rezim sebelum yang melakukan tindakan tersebut? Sebelum ini, kita telah terbiasa dengan penutupan jalan, pengepungan desa, pengepungan sebuah rumah, dan pengepungan Rumah Sakit Sulaimaniyyah oleh rezim Bahrain. Kuburan ditutup dan orang-orang yang sudah mati dikepung?! Apakah rezim penguasa Bahrain telah mencapai tingkat kegilaan seperti ini?”
Situs tersebut melanjutkan, “Kita pasti akan menorehkan sejarah untuk generasi mendatang bahwa rezim Bahrain telah menutup pintu pekuburan Manama pada hari Jumat, 5 Agustus 2016. Rezim juga tidak mengizinkan warga untuk menziarahi kubur pada hari kebiasaan mereka berziarah. Alasannya adalah partisipasi masyarakat dalam memperingati hari kesyahidan seorang syahid menyebabkan Al Khalifah ketakutan.”
Menurut situs tersebut, pelarangan warga yang ingin menggelar ritual duka untu Syahid Haeki serta penggeledahan para peserta dalam acara ini tidak cukup untuk mengurangi rasa takut penguasa. Pengepungan jalan raya dan pengawasan ketat terhadap area ritual duka tidak akan bisa mengikis rasa takut penguasa Bahrain. Rakyat Bahrain pasti memusnahkan setiap bentuk pengepungan ini.
(Mir’at-Al-Bahrain/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email