“Melupakan jasa dan cita-cita para syuhada yang telah berkorban demi Revolusi Islam Iran adalah sebuah petaka dan ancaman serius bagi Iran.”
Begitu hal ini diungkapkan oleh Ayatullah Makarim Syirazi ketika menerima kunjungan Hujjatul Islam Mushlihi kepala Lembaga Pemeliharaan Nilai Pertahanan Suci di kota suci Qom kemarin.
Dalam pertemuan ini, Ayatullah Makarim Syirazi juga menekankan supaya peran serta ulama selama periode Pertahanan Suci segera dibukukan dengan penekanan terhadap biografi Imam Khomeini sebagai seorang marja‘ taklid dan komandan seluruh angkatan militer.
Ayatullah Makarim menekankan, selama periode Pertahanan Suci, Iran tidak pernah memulai perang. Militer Ba’ts Iraqlah yang pertama kali melakukan agresi militer terhadap Iran.
“Seluruh perang dan perlawanan kita bersubstansi pertahanan dan muqawamah. Sejarah mengakui hal ini. Para musuh pun mengakui bahwa Pemerintah Iraq kala itu adalah pihak agresor,” tukas Ayatullah Makarim Syirazi.
Di permulaan pertemuan, Hujjatul Islam Mushlihi menjelaskan urgensi pembentukan Lembaga Pemeliharaan Nilai Pertahanan Suci. Peran hauzah ilmiah dan ulama dalam menciptakan atmosfir spiritual terutama di malam hari sebelum operasi militer digelar tidak bisa dilupakan dan signifikan.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email