Para penanggung jawab keamanan Myanmar mengumumkan jam malam dua bulan di dua kota kawasan muslim, dengan tujuan menekan kaum muslim Rohingya.
Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari berita Arakan, pemerintah Myanmar mengumumkan jam malam dengan dalih mencegah konflik antara etnis muslim Rohingnya dengan para penganut ekstrem Buddha di dua kota muslim Maungdauw dan Butidaung, yang sejak tahun 2012 telah menyaksikan banyak konflik antara ekstremis Buddha dan etnis muslim.
Para penanggung jawab keamanan memperingatkan kaum muslim agar tidak keluar rumah sejak pukul 12.00 malam sampai 04.00 pagi dan akan menindak segala bentuk kumpulan lebih dari 5 orang di masjid dan tempat-tempat umum.
Menurut para pejabat pemerintah, kemungkinan jam malam ini ada perpanjangan dua bulan, yang dimulai sejak Senin pekan lalu.
Sebelumnya, propinsi Arakan sejak tahun 2012 menyaksikan pengumuman militer dan pelarangan hilir mudik setelah menjelang maghrib sampai Shubuh, yang akhirnya dihapus setelah dua tahun.
Yu Kyu Mann, ketua partai Demokrasi dan HAM yang memiliki keanggotaan muslim kawasan Rohingnya mengatakan, pemerintahan baru dengan mengindahkan demokrasi harus menghapus semua regulasi pelarangan hilir mudik, kami menuntut kondisi yang lebih baik untuk warga muslim dan tidak ada bahaya yang mengancam kehidupan masyarakat di kawasan-kawasan ini.
(Arakan/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email