Kepala Komite Keamanan Nasional Parlemen Israel mengklaim tidak akan membiarkan Masjidul Aqsha menjadi Makkah.
Al-Yawm Al-Sabi‘ melansir, Avi Dichter, kepala Komisi Luar Negeri dan Keamanan Nasional Knesset mengklaim tidak akan membiarkan Masjidul Aqsha menjadi Makkah dan Madinah kedua sehingga hanya terbuka untuk kalangan Muslimin.
“Niat bahwa ritual yang biasa dilakukan Muslimin di Makkah dan Madinah akan dilaksanakan di Masjidul Aqsha dan selain Muslimin dilarang memasuki Masjidul Aqsha tidak akan pernah terwujud. Kami sama sekali tidak akan membiarkan hal ini terjadi,” ujar Dichter.
Dichter melontarkan klaim-klaim tersebut dalam rangka menjawab peringatan Raja Jordania, Abdullah Tsani, sehubungan dengan semangat dukungan terhadap Masjidul Aqsha.
Dalam sebuah pernyataan, Raja Abdullah Tsani menegaskan bahwa Masjidul Aqsha dan Al-Quds sama sekali tidak akan pernah bisa dipecah belah.
Dalam beberapa hari terakhir, Masjidul Aqsha sedang menyaksikan serangan-serangan yang dilakukan oleh para penghuni perumahan ilegal Zionis. Serangan-serangan ini memperoleh dukungan dari militer Israel.
(Al-Yawm-Al-Sabi‘/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email