Pemimpin Gereja Koptik Ortodoks Mesir mengkritik pernyataan-pernyataan Donald Trump dan menegaskannya tidak bisa diterima.
Begitu hal ini ditegaskan oleh Paus Theodorus II, pemimpin Gereja Koptik Ortodoks Mesir, kemarin malam pada Seminar Internasional Muslimin dan Kristen I yang digelar oleh Al-Azhar dan Dewan Gereja Dunia, seperti lansir oleh Anatoli.
Theodorus II menyerang dan mengecam pernyataan-pernyataan anti Islam Trump, kandidat pilpres Amerika Serikat dari kubu Republik.
Theodorus II menilai bahwa pernyataan-pernyataan anti Islam Trump tersebut sangat pedas dan tidak bisa diterima.
“Ketika berkampanye, Trump menggunakan ungkapan-ungkapan anti Islam. Dan ini bagi kami tidak bisa diterima. Lawan bicara Trump adalah masyarakat Amerika dan para pemberi suara dari Amerika,” ujat Theodorus II.
Pemimpin Gereja Ortodoks Mesir menegaskan, “Mesir adalah satu-satunya negara dunia yang belum terpecah belah. Sejarah Islam di Mesir dimulai setelah periode Fir‘aun dan Kristen. Tiga agama saling bertalian di negara ini dan hingga kini bisa hidup saling berdampingan. Di Mesir masih ada gereja, masjid, dan tempat ibadah Fir‘aun.”
Paus Theodorus II meminta kepada kawula muda untuk memerangi radikalisme dan terorisme, serta berupaya keras untuk memasyarakatkan perdamaian, persatuan, dan kesehatan masyarakat luas.
Donald Trump dalam kampanye pilpres Amerika menggunakan ungkapan-ungkapan anti Islam dan Muslimin. Ia malah menuntut supaya Muslimin dilarang memasuki tanah Amerika.
Seminar Pemuda Muslim dan Kristen dibuka pada hari Jumat lalu dan berakhir pada hari Ahad kemarin. 40 orang pemuda di bawah usia 30 tahun ikut serta dalam seminar internasional ini dari kurang lebih 15 negara Eropa, Afrika, dan Timur Tengah.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email