Akhlaq agama Islam mengajarkan tentang jangan menolak perbuatan baik orang lain, kecuali ada alasan yang tepat untuk menolaknya.
Anggota majelis khubregan Rahbari, Ayatullah Sayid Abul Hasan Mahdawi, dalam kajian akhlaqnya mengatakan bahwa pada dasarnya manusia memiliki sifat bangga diri dan takabur, yang kedua sifat ini dapat menjauhkan manusia dari aktivitas sosial dan bahkan kemanusiaan yang ada dalam dirinya.
Tidak terkabulnya amalan-amalan manusia yang memiliki sifat bangga diri, adalah hasil dari akhlaq buruk ini, ujar Ayatullah Mahdawi saat menjelaskan pengaruh sifat bangga diri bagi manusia.
Dalam surat Al-Baqarah ayat 264 Allah swt berfirman “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima)”.
Lebih lanjut Ayatullah Mahdawi menuturkan, menyebut-menyebut perbuatan baik pasti dibarengi dengan perbuatan bangga diri, karena itu seseorang yang menganggap besar perbuatannya setelah itu ia akan menyebut-nyebut perbuatan di hadapan orang lain, contohnya ketika seseorang menganggap sedekahnya adalah perbuatan yang sangat besar, maka ia akan menyebut-nyebut dan membanggakan perbuatannya tersebut, namun orang yang menganggap kecil perbuatan sedekahnya, maka ia tidak akan pernah mengungkitnya di hadapan orang lain.
Orang-orang yang sombong, terkadang karena ia menganggap kecil orang-orang selainnya, maka ia akan menginjak-nginjak orang selainnya, yakni hal ini bisa diartikan dalam beberapa keadaan, sebagi contoh terkadang mereka ketika disapa hanya memalingkan wajahnya saja, dan terkadang juga tidak mendengarkan sapaan orang lain, tambahnya.
Orang yang merasa dirinya lebih berkecukupan dari orang lain, maka ia akan menganggap dirinya tidak butuh kepada orang lain, dan tidak akan pernah membanggakan harta orang lain, karena ia tidak pernah menganggap harta orang lain, pungkas Ayatullah Mahdawi.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email